Solo, Sonora.ID – Salah seorang siswa SMP di Kabupaten Sragen diketahui terpapar covid-19.
Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Sragen diketahui terpapar usai keluarganya dinyatakan positif Covid-19. Mendengar kabar tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen langsung menindak lanjutinya dengan melakukan tracking dan testing kepada seluruh orang yang telah melakukan kontak erat dengan pasien, termasuk kepada semua teman sekelas siswa tersebut.
Kabar itu dibenarkan oleh Wakil Kepala Sekolah SMPN 1 Sragen, Kristin Cahyani yang mengatakan jika 29 siswanya telah mengikuti tes swab covid-19. Swab tersebut dilaksanakan pada Senin (14/2/2022).
"Hari ini ada 29 siswa yang ikut tes, dari satu kelas, karena ada satu siswa yang terpapar Covid-19," ungkap Kristin, Senin (14/2/2022).
Swab tes covid-19 di SMPN 1 Sragen dilakukan di dalam ruang kelas oleh petugas kesehatan yang didatangkan dari puskesmas Kecamatan Sragen kota. Selain siswa SMPN 1 Sragen yang menjadi teman satu kelas siswa terpapar tersebut, adapula dua orang guru yang juga menjalani tes swab. Hasil dari kedua guru itu dinyatakan negatif.
Salah seorang petugas kesehatan, Yuli mengatakan bahwa 5 dari 29 siswa yang menjalani tes swab antigen dinyatakan positif covid-19. 5 siswa tersebut langsung ditindak lanjuti oleh pihak terkait.
"Ada 5 (siswa) positif covid-19, dari siswa, kita tindaklanjuti ke PCR," ujar Yuli, Senin (14/2/2022).
Baca Juga: Wacana Provinsi Baru Viral, Solo Raya Jadi Daerah Istimewa Surakarta
Hasil swab tes yang dilakukan oleh siswa yang di nyatakan positif baru akan keluar pada Jumat (18/2/2022) mendatang. Siswa yang di nyatakan positif swab antigen tadi diminta untuk melakukan isolasi mandiri dirumah masing-masing. Namun, siswa yang dinyatakan positif PCR akan menjalani perawatan di Rumah Sakit dr Oen.
"Saat ini siswa yang positif PCR menjalani perawatan di RS dr. Oen," singkatnya.
Yuli menegaskan bahwa jika aka nada kembali temuan seperti ini, sekolah harusnya meliburkan seluruh siswanya terlebih dahulu sampai hasil PCR tesnya keluar. Langkah itu dilakukan agar tidak semakin merebak.
"Jika ada temuan seperti ini, seharusnya diliburkan terlebih dahulu, sampai keluar hasil PCRnya, kalau PCR ada yang positif, kita lanjut tracing lagi," jelasnya.
Ungkapan itu disambut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen, Suwardi yang mengatakan bahwa jika ada temuan seperti itu, pembelajaran tatap muka (PTM) tidak serta merta langsung di hentikan.
"Kalau sesuai dengan ketentuan, kalau ditemukan dalam satu kelas jumlahnya kurang dari 5 persen, satu kelas itu untuk di PJJ," katanya, Senin (14/2/2022).
Pembelajaran Jarah Jauh (PJJ) dilakukan jika hasil dari PCR telah dinyatakan positif.
"Pembelajaran dilakukan PJJ sambil menunggu hasil PCR, kalau yang positif, yang ditracing yang 5 itu," tambahnya.
Baca Juga: Pakar UNS Prediksi ASEAN Para Games 2022 akan Bangkitkan Perekonomian Solo
Namun, Pembelajaran Tatap Muka (PTM)masih tetap dilakukan mengingat seluruh sekolah yang ada di Kabupaten Sragen adalah dibawah nauangan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (DISDIKBUD).
"Semuanya masih 100 persen, kecuali ada anak yang positif, diberlakukan PJJ sampai batas waktu yang ditentukan," terangnya.
Tak hanya di Sragen, temuan kasus covid-19 juga ditemukan di salah satu sekolah di Tanon. Dari data yang di berikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen tentang siswa yang terpapar covid-19 sebanyak 5-6 siswa dari sekolah yang berbeda.
Hasil tracking yang di lakukan, penularan covid-19 tidak terjadi kepada siswa lainnya.
"Di Tanon ada, yang positif yang siswa itu saja, yang lain aman," ucapnya.
Sejauh dari hasil tracking yang telah dilakukan, mayoritas penularan di sekolah bukan dari temannya di sekolah, tetapi dari keluarganya dirumah.
"Tidak ada penularan di sekolah, kecuali tertular dari keluarga, sejauh ini sekolah di Sragen masih aman," tambahnya.
Baca Juga: 400 Satwa Jurug Solo Zoo Bertahan Hidup Selama Pandemi, Begini Penjelasan Manajemen