Waspadai Covid 19 di Makassar, Pakar Kesehatan Prediksi Belum Puncak

16 Februari 2022 16:35 WIB
Prof Idrus Paturusi, Guru Besar Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar
Prof Idrus Paturusi, Guru Besar Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar ( Sonora.ID)

Makassar, Sonora.ID - Lonjakan kasus covid 19 diprediksi belum mencapai puncak.

Seperti dalam pandangan pakar kesehatan Universitas Hasanuddin Makassar, Prof Idrus Paturusi saat dimintai tanggapan.

Olehnya, pemerintah tetap perlu mewaspadai dan upaya dalam mengendalikan pandemi.

Dia kemudian menjelaskan gejala varian omicron yang cukup ringan jika dibandingkan varian sebelumnya. 

"Kalau saya lihat ini ada beberapa keluarga yang positif, setelah 3-5 hari periksa ulang itu sudah negatif, itu tanpa gejala, adapun gejalanya juga ringan sekali," kata Idrus yang pernah menjabat rektor Unhas ini.

Disinggung perihal PTM, secara pribadi ia menyarankan agar menggelar daring terlebih dahulu.

"Kalau saya pribadi daring dulu anak-anak SD, SMP, SMA. Malah di perguruan tinggi daring," kata Idrus.

Bukan tanpa alasan, ia bahkan menceritakan bahwa ada kasus yang diketahuinya terjadi di salah satu sekolah SMA sehingga kini melakukan daring karena 10 orang positif covid.

"Saya kira online dulu. Jangan luring. Walaupun gejalanya ringan tetapi kita tidak tahu kalau terjadi mutasi yang lebih berat. Itu semua bisa terjadi. Jadi saya kira kita ikuti saja aturan bahwa mencegah itu lebih baik," sarannya.

Baca Juga: IDI Usulkan PTM di Makassar Dihentikan, Ini Pertimbangannya

Ditanya selain di sekolah apakah juga pembatasan di pusat perbelanjaan, ia menuturkan tetap ada aktivitas namun mengikuti prokes.

"Pembatasan harus tapi jangan juga lockdown, jangan ditutup karena kasihan teman-teman penjual yang sudah lama menderita, mereka juga mau hidup," paparnya.

Apalagi, di Eropa bukan pandemi lagi dan jadi endemi. Namun dia lagi-lagi menekankan karena siswa sekolah yang berkumpul dalam satu ruangan maka daring menjadi fokus utama.

Ditambah lagi, dengan pengalaman hampir dua tahun dalam belajar daring tidak menyulitkan adaptasi itu.

Penambahan terbanyak di lima besar kecamatan terdapat di Kecamatan Rappocini 30 kasus, Tamalate 29 kasus, disusul Panakkukang 19 kasus dan Mariso 17 kasus. Dari pertambahan itu total kasus terkonfirmasi di Makassar sebesar 2.396 kasus.

Sementara jika dibandingkan sejak pekan lalu, angka konfirmasi positif terus bertambah. Dari tanggal 7 Februari tercatat masih 405 kasus, naik 581 kasus pada 8 Februari.

Lalu naik signifikan menjadi 892 kasus pada 9 Februari dan menyentuh angka 1.184 pada 10 Februari, terus melonjak menjadi 1.472 pada 11 Februari, 1.990 kasus pada 12 Februari dan mencapai angka 2.264 kasus pada 13 Februari.

Baca Juga: Ini Pembagian Level PPKM di Sulsel Berdasarkan Instruksi Mendagri

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm