Lebih jauh, Pazri menambahkan, dalam peremajaan pipa juga harus terprogram, dan jangan selalu jadi alasan bocor baru bergerak.
'Tingkatkan pelayanan kepada masyarakat secara profesional, kualitas mutu air, peremajaan pipa yang tepat sasaran dan transparan. Intinya PDAM harus berusaha untuk lebih baik dari sebelumnya," pungkasnya.
Terakhir, Ia juga menginginkan, agar PDAM Bandarmasih jangan menaikan tarif dulu di masa pandemi covid-19, sebelum membenahi manajemen dan pelayanannya.
"Jangn sampai PDAM banyak dapat penghargaan tapi tidak sebanding dengan fakta pelayanan," harapnya.
Baca Juga: Awalnya APBN, Lalu ke APBD? Gaji PPPK Guru Banjarmasin Ditunggu
Terpisah, pesan yang sama diutarakan DPRD Kota Banjarmasin kepada PDAM Bandarmasih.
Anggota Komisi 2 DPRD Kota Banjarmasin, Awan Subarkah menilai, PDAM Bandarmasih perlu memetakan kondisi jaringan perpipaan yang masih bagus, sedang, dan berat (sering terjadi kebocoran karena sudah tua dll).
"Direncanakan dalam bisnis plan, perbaikan atau penggantian pipa yg sudah tua (kondisi berat/sering bocor) secara bertahap," terangnya kepada Smart FM Banjarmasin.
Ia melanjutkan, penambahan pompa/booster di titik-titik yang tepat juga perlu dilakukan, untuk meningkatkan tekanan pada wilayah yang debitnya lemah, tanpa mengakibatkan kebocoran akibat tekanan tinggi.
Lalu perencanaan kesiapan air baku yang cukup, sehingga bisa melayani masyarakat walaupun di musim kemarau.
"Perlu efisiensi dalam operasional PDAM sehingga dapat meningkatkan laba tanpa harus menaikkan tarif yang dapat memberatkan masyarakat," tutupnya.
Baca Juga: Titian Simpang Pengambangan, Pemko Ingin Perbaikan Lewat APBN