Sonora.ID - Menjalani kehidupan di masyarakat memang tidak akan mudah sama sekali. Pasti ada beberapa permasalahan yang akan dihadapi.
Salah satunya adalah menjadi korban gosip orang lain atas sikap atau perilaku kita sehari-hari.
Hal ini secara umum terjadi di masyarakat Indonesia dan kamu mungkin saja pernah mengalaminya.
Jika iya, maka kamu harus tahu cara menyikapi omongan orang lain agar tidak mengganggu aktivitas sehari-hari kamu.
Melalui program Smart NLP di Radio Smart FM, seorang Licensed Master Trainer bernama Hingdranata Nikolay membagikan 3 cara menyikapi omongan orang lain yang bisa diterapkan!
1. Berhenti Mengontrol Pemikiran Orang Lain
Bagaimanapun juga, akan sulit mengontrol pemikiran orang lain terhadap kualitas diri kamu.
Kamu tidak akan pernah bisa mengatur opini orang lain karena selalu ada celah untuk dijadikan bahan omongan.
Maka dari itu, kamu harus mulai menerapkan mindset bahwa tidak semua orang akan memahami dirimu.
"Orang yang tinggal sama kita 24 jam aja kadang-kadang enggak bisa ngerti diri kita loh," ujar Hingdranata.
Baca Juga: 8 Cara Cepat Menenangkan Pikiran saat Stres, Cuma Butuh 15 Menit
2. Reframing dengan Memahami Pemikiran Orang Lain
Hingdranata memberikan saran untuk kamu mengetahui pemikiran orang lain terlebih dahulu.
Bisa saja, orang lain tidak sepenuhnya mengetahui kamu, sehingga mereka akan membicarakan jeburukan kamu karena tidak tahu secara utuh tentang dirimu.
"Reframingnya begini, tentu saja mereka bicarakan kita, orang dia tidak tahu saya secara utuh," ucap Hingdranata.
Sehingga, ketika kamu mengetahui bahwa orang lain membicarakan keburukanmu yang tidak sesuai kenyataan, kamu harus segera berpikir dengan reframing tersebut.
Karena, ada sebagian orang yang benar-benar tidak mengetahuimu secara utuh dan membicarakan cangkang luar kamu saja.
3. Jangan Terlalu Cuek dengan Omongan Orang Lain
Meskipun lebih sering terdengar omongan orang lain yang buruk-buruknya saja, tetapi kamu tidak boleh terlalu cuek dengan hal tersebut menurut Hingdranata.
Terkadang, ada omongan orang lain yang berkonotasikan positif, seperti masukan atau saran yang tidak menyerang personal.
Jika kamu mendapatkan masukan dan saran tersebut, kamu harus bisa menerimanya dengan lapang untuk memberikan ruang improvement untuk diri sendiri.
Selama masukan dan saran tidak menyerang personal, omongan orang lain dapat menjadi sebuah media untuk mengetahui kualitas diri dalam menyelesaikan tanggung jawab.
Baca Juga: Angkat Isu Kesehatan Mental, Prilly: Kita Sering Remehkan Emosi Orang