2. Tidak ada sistem ranking
Di kebanyakan negara, sekolah dijadikan sebagai ajang kompetisi, namun Finlandia justru melihatnya dengan berbeda.
Sistem pendidikan Fedalaman tidak khawatir tentang sistem berbasis prestasi. Jadi, tidak ada daftar ranking siswa terbaik ataupun sekolah terfavorit.
3. Menjadikan hal mendasar sebagai prioritas
Sejak 1980-an, para pendidik Finlandia telah berfokus untuk menjadikan beberapa dasar berikut ini sebagai prioritas:
Baca Juga: 7 Negara dengan Umat Islam Terbesar di Dunia, Benarkah Indonesia Nomor Satu!
4. Mulai sekolah di usia yang lebih tua
Di negara yang terletak di Eropa Utara itu, siswa baru mulai sekolah ketika mereka berusia tujuh tahun.
Mereka diberikan kebebasan di masa kanak-kanak yang sedang berkembang untuk tidak dirantai ke wajib belajar.
5. Lebih sedikit PR
Siswa di Finlandia memiliki jumlah pekerjaan luar dan pekerjaan rumah paling sedikit dibandingkan siswa lain di dunia. Mereka hanya menghabiskan setengah jam dalam semalam mengerjakan hal-hal dari sekolah.
Mereka juga tidak memiliki tutor atau les tambahan karena mendahulukan budaya keseimbangan sekolah dan kehidupan.
6. Mulai sekolah lebih siang
Di Indonesia, sekolah umumnya dimulai pada pukul 07.00, sementara siswa di Finlandia biasanya mulai sekolah mulai pukul 9.00–09.45.
Penelitian telah menunjukkan bahwa waktu mulai sekolah yang lebih awal merusak kesejahteraan, kesehatan, dan kedewasaan siswa.
Sekolah Finlandia juga biasanya berakhir pada pukul 2:00 – 2:45 pagi dengan periode istirahat yang lebih lama di antaranya.
7. Guru tidak ganti selama bertahun-tahun
Para siswa acap kali mempunyai guru yang sama hingga enam tahun pendidikan. Selama waktu ini, guru dapat mengambil peran sebagai mentor atau bahkan anggota keluarga dan lebih mengenal para murid.
Selama tahun-tahun tersebut, rasa saling percaya dan ikatan dibangun sehingga kedua belah pihak saling mengenal dan menghormati.