Sonora.ID - Lagu yang berjudul ‘Child’ ini adalah lagu yang dinyanyikan oleh salah satu personel boyband NCT, Mark yang kemudian dirilis pertama kali pada tanggal 4 Februari 2022 yang lalu.
Dalam dua hari saja sejak perilisannya, video klip lagu ini sudah diputar lebih dari 3,9 juta kali dalam akun YouTube resmi milik SMTOWN, dan duduk sebagai salah satu video yang masuk pada trending YouTube Indonesia.
Tak lama sejak perilisannya, NCT The Show, Music Space mengangkat topik mengenai cerita di balik lagu dan makna lagu ‘Child’ tersebut.
Dalam kesempatan ini, Mark pun angkat suara dan menyebutkan bahwa lagu ini adalah cerita tentang masa remaja dan segala suasana yang terjadi pada usia-usia remaja, termasuk juga kisah membangkang dan menanyakan diri sendiri.
Hal tersebut yang cenderung dirasakan oleh anak remaja kemudian dikemas dalam lagunya yang bertajuk ‘Child’.
Makna lagu ‘Child’
“Perasaan kekanak-kanakan yang ada dalam lagu ini memiliki arti bahwa kita semua memiliki sisi kekanak-kanakan bahkan tidak peduli berapapun usianya, seperti sikap pembangkang, kesepian, atau hal yang kita tidak tahu,” ungkap Mark dalam video tersebut.
Lebih dari sekadar kisah anak remaja, dalam lagu ini Mark ingin menyatakan bahwa memang setiap orang masih memiliki sifat-sifat anak remaja dalam dirinya.
Rasa ketika mempertanyakan banyak hal dan penasaran dengan hal-hal yang tidak ketahui.
Baca Juga: Lirik Lagu Child - MARK NCT, Lengkap dengan Terjemahan Indonesia
Begitu juga rasa bahwa dirinya sendiri dan tidak ada yang mengerti, tuntutan hidup yang berat, orang tua yang terasa jauh, dan banyak kegelisahan masa remaja di dalam lagu ini.
Saramdeuri barabon nan nuguya, yang artinya adalah ‘Siapa aku di mata orang lain?’
Salah satu cuplikan di lirik lagu ‘Child’ ini menggambarkan kegelisahan yang biasanya di alami anak remaja, ketika masih mencari karakter dan jati diri mereka yang sebenarnya.
Hal ini pun masih terus dialami oleh orang dewasa.
Ketika berusaha untuk menjadi seperti apa yang diinginkan orang lain dan penasaran dengan apa yang orang lihat tentang diri kita.
Insecurity pun kerap muncul dalam fase ini.
Who am I? Who I’ll be? Atau siapa diriku? Aku akan menjadi siapa?
Pertanyaan semacam ini masih terus dipertanyakan bahkan dalam fase quarter life crisis, kuncinya adalah untuk terbuka dengan segala peluang dan tetap memberikan yang terbaik, memperkaya diri dengan ilmu, namun tetap apa adanya.
Menjadi orang lain akan membuat diri kita lelah.
Baca Juga: Makna Lagu ‘JIKJIN’ - TREASURE, Yedam: Kamu yang Aku Tunggu!