“Sama seperti kita ke toko baju: ada SPG, ngeliat kita, kemudian menawarkan. Setiap baju yang gak cocok, kita tolak. Itu dia jualan tanpa menggunakan empati. Kalo selling with empathy, biasanya nanya dulu, kebutuhan bajunya apa, apa yang sedang dicari, apa pertimbangannya, budget-nya.”
Baca Juga: Pengen Bisnis Sukses dengan Keuntungan Besar? Berikut 5 Tips Bisnis ala Jeff Bezos
Dengan Empati, Penjualan Produk Memiliki Peluang Tinggi
James mengatakan, apabila telah berhasil berkomunikasi dengan baik, rasio penjualan bisa saja meningkat. Untuk membangun koneksi dengan pelanggan, diperlukan pemahaman dan empati soal kebutuhannya.
Bayangkan saja kalau kita, sebagai sales, bersikap tak ramah. Hal itu tentu membuat pelanggan tak nyaman dan urung kembali lagi. "Salah satu cara agar diri kita disukai customer adalah kalo kita (bisa) connect, kan? Dengan begitu, chemistry-nya dapet," tambah James.
Menurutnya, rasio penjualan bisa meningkat. Dari yang sebelumnya tujuh banding satu, kini bisa menjadi tujuh banding tiga. Ini bisa terjadi apabila sales telah memiliki kemistri yang baik dengan pelanggannya.
"Lakukan pendekatan sesuai sifat dengan pelanggannya. Bukan Anda komunikasi sesuai dengan gaya Anda. Anda berharap pelanggan yang beradaptasi dengan gaya Anda? Bukan begitu."
Dengarkan episode lengkapnya seputar strategi bisnis dan empati di siniar Smart Inspiration edisi Business bertajuk “Strategi Bisnis Menggunakan Empati”. Akses sekarang juga melalui tautan berikut https://spoti.fi/3HW2lpj.