"Jangan sampai nanti dibilang natal boleh, barongsai boleh tapi saat ibadah ramadhan dilarang. Padahal nyatanya memang seperti itu kasus sedang meningkat," sambungnya lagi.
Terakhir, Ibnu juga meminta agar warga segera bervaksin. Termasuk vaksinasi anak yang saat ini sedang gencar dilakukan.
"Yang belum bervaksin segera bervaksin. Tolong Ibu Bapa juga diizinkan anaknya untuk bervaksin. Sama saja seperti imunisasi biasa," tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, Plt Kepala Dinkes Kota Banjarmasin, Machli Riyadi mengakui bahwa kasus Omicron di Kota Banjarmasin berdasarkan Whole Genom Sequencing (WGD) di Kemenkes RI sudah cukup banyak.
Baca Juga: Masuki Usia 49 Tahun, PDAM Bandarmasih Targetkan Pemasangan Pipa Pramuka-Banua Anyar
"Melebihi 25 kasus. Dan sebenarnya kasus yang berkembang di Kota Banjarmasin, patut diduga sebagai varian Omicron," jelasnya.
Itu, menurutnya juga bila dilihat dari berdasarkan analisis kurva transmisi penularan yang sangat cepat terjadi.
"Ambil contoh dalam waktu 12 hari, sudah menembus angka 2.500 lebih. Ini diduga karakteristik dari varian Omicron. Meski rata-rata pertambahan 200 kasus per hari. Tapi jangan lupa, angka kesembuhannya juga tinggi," tuntasnya.