Banjarmasin, Sonora.ID - Perekonomian Kalimantan Selatan tahun 2022 diperkirakan tumbuh pada kisaran 4-5 persen, atau lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan 2021.
Dimana secara kumulatif, PDRB Kalsel sampai dengan Triwulan IV 2021 lalu, tumbuh sebesar 3,48 persen.
Plt Kepala BI Perwakilan Kalsel, Imam Subarkah mengatakan, dari sisi penawaran pertumbuhan ekonomi didorong oleh LU Industri Pengolahan, LU Pertambangan dan LU Konstruksi.
Ia menerangkan, peningkatan LU Industri Pengolahan sejalan dengan peningkatan pasokan Tandan Buah Segar (TBS), yang diproyeksikan lebih tinggi dari produksi 2021.
"Selain itu operasionalisasi penuh pabrik B-30 di Kabupaten Tanah Bumbu serta smelter bahan baku baterai di Kotabaru," sambungnya, dalam kegiatan diseminasi kebijakan Bank Indonesia kepada rekan media Kalimantan Selatan, disalah satu hotel berbintang di Banjarmasin, Selasa (22/2).
Baca Juga: Ribuan Warga Binaan Lapas Kelas 2A Banjarmasin Divaksin Booster
Selanjutnya, Ia menambahkan, LU Pertambangan diperkirakan meningkat sejalan dengan peningkatan kuota produksi batubara nasional.
"Dari sekitar 625 Juta ton pada 2021, menjadi 663 juta ton pada tahun 2022," ungkapnya.
Kemudian, LU Konstruksi diperkirakan meningkat sejalan dengan proyek pembangunan dan pengembangan jalan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, seperti di sekitar kawasan industri.
Sementara LU Pajak Hotel dan Restoran (PHR) diperkirakan meningkat sejalan dengan penurunan kasus Covid-19 yang mendorong pembukaan lokasi wisata dan penyelenggaraan hari besar keagamaan.
Dari sisi permintaan, peningkatan ekonomi didorong peningkatan kinerja seluruh sektor.
Baca Juga: BP2MI Tantang Alumni UMB Banjarmasin Bekerja di Luar Negeri
Konsumsi RT meningkat sejalan perbaikan kondisi ekonomi dan peningkatan pendapatan masyarakat didukung penyaluran bansos, peningkatan UMP, dan proyek investasi yang menyerap tenaga lokal.
Investasi diperkirakan meningkat sejalan implementasi OSS RBA (Online Single Submission – Risk Based Approach) dan rencana pembangunan smelter nikel dan KEK di wilayah Tanah Bumbu.
Sementara itu ekspor diperkirakan meningkat sejalan permintaan komoditas unggulan Kalimantan Selatan, yaitu batubara dan CPO dari negara mitra dagang maupun dari domestik.