Lembaga Zakat di Bandung Ajak Mahasiswa ITB Ciptakan Teknologi untuk Home Industry

24 Februari 2022 08:05 WIB
Rumah Amal Salman Bandung bersama mahasiswa teknik mesin FTMD Institut Teknologi Bandung (ITB), melakukan kunjungan ke salah satu industri rumahan.
Rumah Amal Salman Bandung bersama mahasiswa teknik mesin FTMD Institut Teknologi Bandung (ITB), melakukan kunjungan ke salah satu industri rumahan. ( )

Bandung, Sonora.ID - Saat ini, industri rumahan (Home Industry) menjadi salah satu jenis usaha mikro yang digeluti oleh banyak kalangan. Selain modal yang terjangkau, industri rumahan juga dapat menghasilkan keuntungan yang cukup besar.

Namun untuk menunjang keuntungan tersebut tentu diperlukan suatu metode yang dapat diimplementasikan agar produktivitas suatu industri menjadi efektif juga efisien.

Pada akhir pekan lalu, Rumah Amal Salman Bandung bersama mahasiswa teknik mesin FTMD Institut Teknologi Bandung (ITB), melakukan kunjungan ke salah satu industri rumahan di Kampung Tarikolot Kelurahan Ciluar, Bogor.

Dalam kunjungan tersebut, mahasiswa yang tergabung dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) melakukan sosialisasi sekaligus mengimplementasikan penggunaan teknologi produksi tapioka kepada pelaku industri.

"Ada 3 produk teknologi yang disosialisasikan, diantaranya mesin perajang endapan sagu tapioka, mini screenhouse portable berbasis arduino, dan instalasi pengolahan ilmbah (IPAL) portable," ucap Ketua Rombongan Rumah Amal Salman, Abdul Aziz dalam keterangannya kepada Sonora Bandung, Rabu (23/2/2022).

Baca Juga: Kolaborasi ITB dan UIN Malang, Hadirkan Rancangan Relokasi Site Plan untuk Korban Erupsi Semeru

Sementara itu, salah satu pemilik industri rumahan, Gito menyampaikan testimoninya terkait sagu tapioka yang dikeringkan menggunakan mini screenhouse.

"Jadi lebih cepat kering dan kualitasnya juga maksimal," kata Gito.

Abdul Aziz juga menambahkan, meski alat pengering terbilang sederhana, teknologi seperti ini memang sangat dibutuhkan oleh para pelaku industri rumahan. Terlebih ketika memasuki musim penghujan, menjadikan penjemuran tapioka menghabiskan waktu hampir seharian.

"Tentunya metode pengeringan manual akan berdampak pada produktivitas yang kurang," imbuh Aziz.

Halaman Berikutnya
EditorKumairoh
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm