Di sisi lain, Rumah Amal Salman Bandung sebagai lembaga zakat yang juga memiliki konsentrasi pada program pengembangan teknologi, menjadi penghubung antara kaum akademisi dengan desa.
"Kami mendampingi mahasiswa dalam pembuatan teknologi, sekaligus menjadi pemodal awal dalam pembuatan produk teknologi untuk industri rumahan di desa," papar Aziz.
“Sudah saatnya mahasiswa mempertajam empati dan menerapkan keilmuannya untuk menyelesaikan masalah yang dialami oleh masyarakat, terutama industri rumahan di desa,” katanya lagi.
Hal lainnya, keberhasilan dari kegiatan ini tidak terlepas dari pendampingan dan arahan Paguyuban Tarikolot dan Masyarakat Singkong Indonesia yang memang sudah lama memberdayakan para pelaku industri tapioka, tepatnya di Kelurahan Ciluar, Kota Bogor.