Apalagi dengan adanya ribuan bahkan jutaan transaksi bisnis yang terjadi di metaverse yang menggunakan blockchain, baik melalui cryptocurrency atau non-fungible token (NFT).
Hal lain yang perlu diperhatikan dan diingat adalah investasi digital secara besar melalui NFT tidak dapat diandalkan seperti perdagangan yang dilakukan pada dunia nyata.
Keterlibatan Pengguna yang Tidak Dapat Diprediksi
Meski berbasis desktop, metaverse ini terutama akan ada di Virtual Raelity (VR).
Pengguna yang berbeda dapat bereaksi secara berbeda terhadap VR, tergantung pada preferensi pribadi dan kondisi kesehatan mereka. Bisnis mungkin berjuang untuk mencapai jangkauan universal.
Desentralisasi karena itu Dideregulasi
Sebagian besar komentator, analis, dan pengembang mengakui bahwa metaverse sejati harus didesentralisasi.
Itu tidak akan dimiliki oleh siapa pun dan akan ada transparansi dan demokratisasi yang lengkap.
Namun, hal ini juga berarti bahwa metaverse akan sulit diatur. Bahkan jika badan pengatur mengeluarkan kebijakan yang cukup kuat, mereka akan sulit ditegakkan tanpa mencoba melewati arsitektur desentralisasinya.
Tanpa regulasi atau aturan, bisnis yang menyangkut usaha kecil dan menengah (UKM) akan mendapatkan risiko lebih besar.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Risiko Bisnis di Metaverse, dari Keterlibatan Pengguna hingga Aturan".
Baca Juga: Ingin Raih Untung dari NFT? Gunakan Benda Ini sebagai Objek Investasi!