Sonora.ID - Presiden Rusia Vladimir Putin resmi mengumumkan perang kepada Ukraina, Rabu (23/2/2022).
Dalam serangan di hari pertamanya, Rusia berhasil membombardir sejumlah wilayah.
Ukraina melaporkan iring-iringan pasukan telah memasuki perbatasan ke arah timur wilayah Chernihiv, Kharkiv, dan Luhansk.
Pasukan Rusia lainnya tiba dari laut di Odessa dan Mariupol di bagian selatan.
Berbagai suara ledakan terdengar sebelum dini hari di Kiev.
Baku tembak bahkan terjadi di dekat pelabuhan utama dan suara sirine di kota itu pun berbunyi.
Baca Juga: Digempur Rusia, Presiden Ukraina: 137 Warga Tewas pada Hari Pertama Serangan
Bahkan dalam 24 jam saja, presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan 137 warga Ukraina tewas setelah diserang pasukan Rusia pada Kamis (24/2/22).
Lantas apa sebenarnya motif Putin menyerang Ukraina?
Putin mengatakan salah satu alasannya adalah para pemimpin kelompok separatis di Ukraina Timur meminta bantuan Rusia.
"Sehubungan dengan itu, saya membuat keputusan untuk mengadakan operasi militer khusus. Tujuannya adalah untuk melindungi orang-orang yang menjadi sasaran pelecehan dan genosida dari rezim Kiev selama delapan tahun," kata Putin, sebagaimana dilansir TASS.
"Dan untuk tujuan ini, kami akan berusaha untuk mendemiliterisasi Ukraina dan mengadili mereka yang melakukan banyak kejahatan berdarah terhadap orang-orang damai, termasuk warga negara Rusia," sambung Putin.
Baca Juga: Ditentang Rusia karena Ukraina Ngebet Jadi Anggota NATO, Ternyata Ini 30 Daftar Negara Anggota NATO
Dalam pidato khususnya di televisi, Putin menegaskan bahwa 'keadilan dan kebenaran' berada di pihak Rusia.
Sebelumnya, Putin mengakui kemerdekaan dua wilayah yang dikuasai oleh pemberontak di Ukraina Timur, Donetsl dan Luhansk.
Usai mengakui kemerdekaan dua wilayah tersebut, Barat pun khawatir Rusia tengah menyusun rencana untuk menyerang Ukraina.
Hingga benar saja, kini Rusia resmi menyerang Ukraina dengan serangan yang banyak pada Kamis kemarin.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Alasan Presiden Rusia Vladimir Putin Menyerang Ukraina"