Melansir Forbes, salah satu security team dari Check Point, Oded Vanunu pernah mengecek aplikasi kencan online, OkCupid. Ia mengatakan bahwa para peretas aplikasi ini dapat mengakses semua hal yang ada di dalam akun, seperti informasi dan pesan pribadi, foto, hingga detail kontak serta identitas pengguna yang sebenarnya.
Selain peretas profesional, para penipu pun bisa mengakses data kita apabila tak hati-hati. Seperti pada kasus Simon, ia berhasil mendapatkan data pribadi korbannya, yaitu paspor. Pada akhirnya, paspor itu digunakan untuk mengancam korban apabila tak mau meminjamkan uang.
Terganggunya Produktivitas dan Kesehatan Mental
Setelah jatuh ke perangkap pelaku, produktivitas biasanya akan terganggu. Kita cenderung akan lebih berfokus pada kehidupan virtual daripada kehidupan nyata. Oleh karena itu, pekerjaan jadi terbengkalai.
Setelah kena tipu, biasanya korban tak akan menerima kenyataan itu. Korban yang tak kunjung bangkit, bisa mengalami berbagai macam masalah mental, dari depresi ringan hingga depresi berat. Bahkan, bisa saja trauma saat ingin menggunakan media sosial.
Bahkan, riset Kaspersky mengatakan bahwa pengguna keenam aplikasi kencan online, pernah mengalami tindakan doxxing, yaitu penyebaran data pribadi di Internet tanpa persetujuan pemiliknya.
Baca Juga: Remaja Awas! Ketahui Bahaya Nonton Film Porno Secara Berlebihan
Oleh karena itu, agar tak menjadi korban selanjutnya, gunakanlah aplikasi kencan secara bijak. Pahami perilaku pasangan apabila telah muncul tanda-tanda yang mencurigakan, seperti meminjam uang secara berkala, hingga memaksa kita untuk mengirimkan swafoto.
Dengarkan perbincangan lebih lanjut seputar tipuan aplikasi kencan online dalam siniar Momen Satu Kali episode ke-14 bertajuk "Tipuan Maut Dunia Online Dating" di Spotify dan YouTube Sonora FM. Kalian juga bisa menceritakan pengalaman-pengalaman berkesan melalui bit.ly/momen1kali.