Memiliki karir yang cemerlang tentu dambaan semua orang. Namun, nyatanya tak jarang beberapa orang justru terjebak dalam karir mereka saat ini.
Hal tersebut dikarenakan mereka berada dalam aturan pekerjaan yang kuno. Mereka berjuang untuk mencari pekerjaan atau berusaha memajukan karir saat ini.
Ini karena mereka belum menyadari bahwa perekonomian dan tenaga kerja global telah berubah, namun mereka belum bisa beradaptasi.
Dikutip dari themuse.com, perusahaan ingin berbuat lebih banyak, dengan pekerja yang sedikit. Mereka mencari talenta terbaik dengan harga terendah, yang berarti para pencari kerja dan karyawan bersaing dengan para profesional dari seluruh dunia.
Saat ini, melakukan pekerjaan saja tidak cukup, Anda harus terus-menerus memperluas peran, mempelajari keterampilan baru, dan memperluas koneksi yang tetap relevan.
Baca Juga: Perlu Pindah Kerja Tidak Ya? Ternyata Ada Pekerjaan Paling Cocok untuk 5 Weton Ini
Pengembangan karir yaitu tentang bagaimana Anda proaktif mengarahkan karir ke depan.
Perjalanan karir yang panjang dan menantang juga dilalui oleh Sapto Anggoro. Ia memulai karir sebagai seorang jurnalis, beralih jadi bagian marketing, hingga berhasil melanglang buana di industri media.
Bagaimana kisah sukses Sapto Anggoro membina perjalanan media online di Indonesia? Simak kisahnya bersama Wisno Nugroho dalam siniar Beginu bertajuk “Sapto Anggoro, Langkah Awal Lanskap Media Daring di Indonesia”.
Pernahkah Anda berpikir, mengapa ada orang yang sering gonta-ganti pekerjaan?
Pindah kerja dilakukan dengan berbagai alasan seperti, mengincar gaji lebih tinggi, mengembangkan karir secara cepat, atau mencari budaya perusahaan yang cocok.
Meski banyak menuai pro-kontra mengenai seseorang yang sering gonta-ganti pekerjaan, ternyata banyak pelajaran yang juga bisa diambil.
Sebelum memutuskan untuk beralih ke dunia pekerjaan yang baru, tentu berbagai pertimbangan harus dipikirkan secara matang.
Melansir hbr.org, simak beberapa pertanyaan yang harus Anda tanyakan sebelum memulai karir yang baru.
Baca Juga: Lebih Penting Bahagia atau Nyaman dalam Bekerja? Simak Ini Jika Kamu Ingin Sukses dalam Karier!
Seberapa Kompetenkah Saya?
Sejauh mana Anda menemukan arti dan tujuan dari sebuah pekerjaan? Nilai merupakan sesuatu yang Anda anggap penting dan kunci untuk merasa terpenuhi.
Nilai yang dimaksud seperti kolaborasi, dampak, keadilan, petualangan, pengakuan, kreativitas, dan keamanan.
Mengekspresikan nilai-nilai Anda di tempat kerja, berpotensi meningkatkan kepuasan dan kinerja.
Nilai inti biasanya tidak berubah seiring berjalannya waktu, tetapi yang berubah adalah kepentingan relatif dari nilai-nilai tersebut.
Contohnya, salah satu kolega pernah berpendapat bahwa keamanan finansial tidak begitu penting baginya, sampai ia memiliki anak.
Tanyakan pada diri untuk setiap nilai pada skala 1–10. Misalnya, jika Anda menilai nilai kreativitas anda tujuh, maka tanyakan pada diri Anda, “Apa yang membuatnya menjadi tujuh?” diikuti oleh, “Apa yang membuatnya menjadi delapan atau sembilan?”
Pertanyaan tersebut dapat Anda diskusikan bersama manajer. Hal ini berguna untuk menemukan cara mengekspresikan lebih banyak nilai di tempat kerja atau menginformasikan jenis proyek maupun peran yang ingin dikejar.
Baik di dalam maupun di luar organisasi secara bersamaan.
Baca Juga: 6 Kesalahan saat Ingin Ganti Profesi Kerja yang Bikin Keuangan Merosot
Bagaimana Saya dapat Belajar dan Berkembang?
Belajar dapat membawa rasa pencapaian secara langsung. Sejauh mana Anda membangun kompetensi atau keahlian di sektor Anda?
Sering kali, kita tidak menyadari betapa banyak yang telah kita pelajari sampai kita perlu mengajarkan orang lain tentang pekerjaan tersebut.
Pertanyaan berikut juga perlu ditanyakan kepada diri sendiri, sebelum memutuskan untuk beralih karir.
Belajar bisa dilakukan dengan berbagai bentuk.
Misalnya, rajin menghadiri konferensi, mengikuti kursus, membaca buku, mengamati orang lain, bertemu dengan mentor, bereksperimen dengan pola pikir dan perilaku baru, atau merefleksikan tantangan dan kemajuan yang Anda buat.
Apa yang Perlu Saya Tanam Sekarang?
Kesuksesan karir sering kali merupakan efek kumulatif dari tindakan kecil dan teratur, yang bisa disebut dengan “menanam benih”.
Benih yang ditanam hari ini, dapat bertunas dua bulan dari sekarang, bahkan sampai batas waktu yang tidak dapat ditentukan.
Berpindah jalur karir, atau sekadar mencoba mendapatkan promosi, merupakan jalan menuju kesuksesan yang panjang dan menakutkan.
Baca Juga: Jangan Cepat Burn Out! Simak Cara Mudah Maksimalkan Perhatian yang Terbatas
Di dunia, di mana, semua orang mati-matian untuk menjadi pemenang, penting untuk tetap fokus dan beradab. Ada banyak cara untuk mencapai puncak kesuksesan dalam karir, salah satu caranya adalah bersikap baik kepada orang lain.
Ada suatu aturan yang berlaku, perlakukanlah orang lain sebagaimana Anda ingin diperlakukan.
Hal ini berlaku saat bekerja dengan klien, saat nda memperlakukan mereka dengan baik, maka Anda akan meninggalkan kesan positif.
Menurut Stanford Graduate School of Business, orang yang baik hati dan penuh kasih sayang cenderung tertarik dan dipilih oleh organisasi yang cocok dengan kualitas tersebut.Membuat kesan yang baik sejak hari pertama, tentu penting untuk membuka pintu menuju kesuksesan.
Hubungan Seperti apa yang Perlu Saya Bangun?
Hubungan atau koneksi sangat penting untuk sukses. Networking diharapkan akan membangun hubungan mutualisme jangka panjang. Oleh karena itu, keuntungan akan diperoleh jika kita memiliki networking yang luas di ranah profesional.
Networking juga membantu kita untuk bertemu calon mentor, mitra, klien, hingga mendapat akses ke sumber daya yang diperlukan dalam pengembangan karir. Saat ini, networking bisa dilakukan sekadar dengan berselancar di media sosial.
Anda juga bisa mengoptimalkan personal branding melalui media sosial. Media sosial bisa menjadi kekuatan besar bagi para job hunter untuk memudahkan dalam membangun personal branding jika kita memanfaatkannya dengan baik. Konsistensi adalah kunci jika seseorang ingin membangun personal branding-nya.
Melalui siniar Beginu bertajuk “Sapto Anggoro, Langkah Awal Lanskap Media Daring di Indonesia”, simak perbincangan Wisnu Nugroho bersama Sapto Anggoro yang menceritakan perjalanan karirnya hingga bisa menghidupi dua media online lainnya. Beginu juga bisa anda akses melalui tautan https://dik.si/beginu_sapto
Penulis: Alifia Riski Monika & Fandhi Gautama
Baca Juga: Tips Dekat dengan Senior di Tempat Kerja Baru Tanpa Terkesan Cari Muka