Sonora.ID - Indonesia yang belakangan ini tengah disibukkan oleh agenda G20 turut menyoroti isu lingkungan dan transisi energi bersih selama presidensi ini berlangsung.
Berkaitan dengan energi bersih, Electric Vehicle (EV) atau yang dalam bahasa Indonesianya adalah kendaraan elektrik menjadi produk ramah lingkungan yang berusaha Indonesia gencarkan.
Hal ini disampaikan oleh Usman Kansong selaku Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo dalam siaran Radio Sonora bertajuk, 'Presidensi G-20, Apa Dampaknya Bagi Indonesia?"
"Ini sudah dipromosikan. Misalnya oleh Kementerian Perhubungan telah melaksanakan rally dari Jakarta, Lampung, Palembang, Jambi dengan Electric Vehicle sejak Januari lalu," jelasnya.
Meskipun berjalan lancar, Usman mengatakan bahwa perlu adanya peningkatan beberapa aspek agar upaya mengenalkan EV ini semakin masif.
Selain itu, pengamat transportasi Djoko Setijowarno turut merespons bahwasanya, penggunaan EV di G20 menunjukkan keseriusan Indonesia dalam mengupayakan energi alternatif di masa mendatang.
Baca Juga: Jokowi Sebut Ketegangan di Ukraina Mengganggu Pemulihan Ekonomi Global
Djoko turut menilai kalau kebijakan yang bersifat top-down dalam hal penggunaan EV ini akan sangat dibutuhkan untuk konteks penggunaan, penetapan harga, dan ketersediaannya untuk publik.
Dikutip dari VOI, Djoko juga menambahkan kalau yang terpenting dari transisi energi ini adalah mengganti kebiasaan atau konsumsi kendaraan pribadi menjadi transportasi umum.
Di samping upaya Presiden Ri mempromosikan komitmen lingkungan melalui EV, lini lainnya turut mengupayakan masifnya kuantitas EV di masa mendatang melalui kerjasama dengan industri kendaraan.
Hal ini seperti yang tercermin dalam negosiasi antara Indonesia dengan perusahaan mobil asal Korea Selatan, Hyundai.
Hyundai Indonesia turut menjabarkan komitmennya dengan memberikan 42 unit EV dalam penyelenggaraan Pertemuan Shepa pertama Presidensi G20 Indonesia tahun 2022.
Upaya lainnya datang dari bidang investasi yang mana, melalui Gernas BBI pemerintah mendorong produksi EV yang pada akhirnya, hasil produksi tersebut menjadi kendaraan yang digunakan untuk melakukan rally.
Upaya ini menarik perhatian beberapa lembaga dana asing untuk mendukung upaya penanggulangan krisis iklim di Indonesia, salah satunya adalah Rockefeller Foundation dan Bill Gates Foundation.
Baca Juga: Menparekraf: Negara G20 Harus Bersinergi Kuat Rancang Rencana Pemulihan Parekraf