Hal ini juga menandakan bahwa masyarakat Eropa dan Amerika bersedia berkorban lebih besar untuk membeli buku atau memprioritaskan membaca daripada kegiatan-kegiatan lainnya.
Hal ini misalnya terlihat jelas dari aktifnya perpustakaan. Sebulan atau beberapa minggu sebelum ujian, dipastikan akan sulit mendapatkan kursi di pustaka kampus.
Secara umum, kebiasaan membaca negara-negara Asia memang relatif lebih rendah. Negara Asia dengan minat baca terbaik adalah Korea Selatan, yang menempati peringkat 22.
Jangan heran, banyak studi mengatakan bahwa negara-negara Eropa dan Amerika jauh lebih inovatif daripada negara-negara Asia.
Kembali ke Indonesia. Selain malas baca, hasil studi mengindikasikan bahwa warga indonesia tidak ingin berkorban banyak untuk sebuah buku.
Daripada membeli buku, mungkin sebagian besar dari warga indonesia lebih memilih membeli smartphone baru atau bahkan mungkin sebungkus rokok.