Penggunaan bumbu dan rempah-rempah seperti jinten atau kemangi untuk membumbui makanan dianggap aman selama menyusui.
Namun, jika berbentuk suplemen dan teh herbal, ada beberapa kekhawatiran tentang keamanannya. Ada potensi suplemen ini terkontaminasi dengan logam berat yang berpotensi berbahaya untuk bayi.
Anda disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter jika ingin mencoba mengonsumsi suplemen.
Baca Juga: Moms Wajib Tahu! 5 Tips Agar ASI Keluar dengan Melimpah, Pernah Coba?
3. Kafein
Kopi, soda, teh, dan cokelat mungkin merupakan menjadi makanan mood booster bagi Anda. Namun, makanan dan minuman tersebut adalah sumber kafein yang umum.
Saat mengonsumsinya, sebagian dari kafein itu bisa berakhir di ASI dan bisa menjadi masalah, karena bayi sulit mencerna dan menghilangkan kafein.
Akibatnya, sejumlah besar kafein dari waktu ke waktu dapat menumpuk di sistem tubuh bayi hingga menyebabkan iritabilitas dan kesulitan tidur.
Menurut CDC, ibu yang sedang menyusui dianjurkan untuk mengonsumsi tidak lebih dari 300 mg kafein per hari, yang setara dengan dua atau tiga cangkir kopi tanpa tambahan kafein lain.
4. Alkohol
Menurut CDC, tidak meminum alkohol adalah pilihan paling aman selama menyusui. Namun, meminumnya sesekali kemungkinan aman, selama Anda berhati-hati dengan jumlah dan waktunya.
Alkohol dapat tetap berada di sistem tubuh hingga 2-3 jam. Semakin banyak alkohol yang Anda minum, maka akan semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk dibersihkan dari sistem tubuh.
Baca Juga: Manfaat Asam Lemak Omega 3 Untuk Ibu Hamil dan Sedang Menyusui
5. Makanan olahan
Dikarenakan makanan olahan umumnya tinggi kalori, lemak tidak sehat, dan gula tambahan, namun rendah serat, vitamin, dan mineral, maka perempuan yang sedang menyusui amat disarankan untuk membatasi asupannya sebanyak mungkin.
Penelitian awal juga menunjukkan bahwa pola makan ibu saat menyusui dapat memengaruhi pola makan anaknya di kemudian hari.
Ada kekhawatiran bahwa sering terpapar makanan berlemak dan manis saat bayi dapat menyebabkan kebiasaan makan yang kurang sehat dan obesitas seiring bertambahnya usia anak.