Sonora.ID – Meski belum diketahui secara pasti kapan jadwal puasa ramadan 2022, namun hingga saat ini beberapa ormas Islam memperkirakan bahwa perkiraan jadwal puasa Ramadan 2022 jatuh di tanggal 2 April 2022.
Bila mengacu pada hal tersebut, berarti puasa Ramadan tinggal satu bulan lagi.
Dalam mempersiapkan bulan penuh berkah bagi umat muslim, salah satunya dengan mengganti puasa ramadan tahun lalu.
Bagi setiap muslim serta muslimah yang memiliki hutang puasa, maka perlu diganti sebelum puasa Ramadan di tahun ini.
Namun tidak semua jenis hutang puasa dibayar pula dengan puasa. Ada beberapa hal yang mesti diperhatikan, yaitu mengenai penyebab batal atau tidaknya puasa Ramadan di tahun sebelumnya.
Seperti batal puasa karena perjalanan atau batal puasa karena haid hingga tidak bisa menuaikan puasa karena sakit serta lansia.
Dari penyebab puasa tersebut, kita bisa mengetahui bagaimana cara melunasi puasa.
Melansir dari NU Online, berikut adalah cara melunasi puasa Ramadan sesuai dengan penyebab batalnya:
Batal Puasa karena Perjalanan
Menurut laman Nu Online, seseorang yang batal puasa karena perjalanan jauh wajib hukumnya untuk mengganti puasa Ramadan sebelum puasa di tahun berikutnya serta tidak wajib untuk membayar fidya.
Baca Juga: Lengkap, Doa Berbuka Puasa Qodho Ramadhan Hingga Niat Puasa Senin Kamis
Bagi mereka yang batal puasa karena ini, wajib melunasi puasa sama dengan total jumlah mereka batal atau tidak puasa.
Seorang musafir atau mereka yang batal puasa Ramadan setidaknya telah menempuh perjalanan dengan jarak minimal 80,6 kilometer.
Hal tersebut merujuk pada buku Fiqih Praktis tahun 2008 oleh Muhammad Bagir.
Batal Puasa karena Haid
Bagi seorang perempuan yang batal atau tidak puasa karena haid setiap bulannya, mereka juga wajib untuk melunasi hutang puasa Ramadan.
Wajib mencari hari pengganti puasa harus dilakukan di luar bulan Ramdan dan sebisa mungkin dilakukan sebelum memasuki puasa di tahun selanjutnya.
Sama halnya dengan pelaku perjalanan, dalam hal ini sorang perempuan tidak diwajibkan untuk membayar fidyah sebagai tambahan pengganti puasa Ramadan.
Tidak Puasa karena Hamil dan Menyusuhi
Berbeda dengan sebelumnya, bagi seorang perempuan yang hamil dan menyusui wajib hukumnya untuk mengganti puasa Ramadan dan membayar fidyah.
Hal tersebut didasari dengan kekhawatiran seorang pada janin atau bayinya bila mereka melakukan puasa.
Baca Juga: Niat Puasa Rajab 1443 H, 7 Hari Puasa Bisa Ditutup Pintu Neraka