Banjarmasin, Sonora.ID – Berakhirnya pandemi covid-19, menjadi harapan umat hindu di Banjarmasin berharap pandemi covid-19 di hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1944.
Selain itu, melalui upacara Mecaru hingga Tawur Kesanga, umat Hindu di Banjarmasin juga berharap kerukunan umat beragama kian terjaga.
Di sisi lain, seperti yang diketahui bersama, upacara Mecaru hingga Tawur Kesanga yang dilakukan kali ini adalah tahun ketiga di tengah suasana Pandemi covid-19.
Seperti umat agama lainnya, upacara yang digelar juga menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat. Kemudian, yang hadir dalam pura pun hanya 50 persen dari total kapasitas.
Di Pura Agung Jaagat Natha yang berlokasi di jalan Gatot Subroto Banjarmasin, puluhan umat hindu mengikuti seluruh rangkaian peribadatan, Rabu (02/3) petang.
Misalnya upacara Mecaru, yang bertujuan menetralisir segala macam hal negatif. Digelar sebelum memulai Tawur Kesanga, atau upacara puncak sebelum menyambut Hari Raya Nyepi.
Dipimpin seorang pendeta, upacara ini ditutup dengan adegan simbolis 'pengusiran', memindah hingga menetralisir aura negatif.
Di situ, sejumlah umat tampak mengitari area tempat yang menjadi tempat ritual Mecaru dilakukan. Disimbolkan dengan adanya umat yang membawa obor api, pentungan hingga sapu.
Baca Juga: Masih 'Misteri' Penyebabnya! Monumen Muara Kelayan Banjarmasin Rusak
Pendeta atau Sulinggih di Pura Agung Jaagat Natha Banjarmasin, Ida Rsi Wiswamitra Pawitra Putra, menjelaskan upacara Mecaru dilakukan agar saat melaksanakan Tawur Kesanga, umat tidak mengalami gangguan apa pun.