Meski Koca mengatakan bahwa saat ini masker bisa dilepas di dalam ruangan yang berventisai baik, tapi warga tetap wajib pakai masker di bus, pesawat terbang, bioskop, dan ruang konser.
Dengan adanya aturan baru ini, warga Turki tidak perlu lagi menampilkan kode QR HES (dokumen Kementerian Kesehatan berdasarkan catatan kesehatan pribadi) ketika memasuki bank, mal, atau tempat lainnya.
"Tes COVID-19 tidak akan diperlukan bagi mereka yang menunjukkan gejala," tambahnya.
Selain itu, anak-anak juga diizinkan untuk sekolah tatap muka. Namun, jika ditemukan ada dua siswa atau lebih yang dinyatakan positif COVID-19 maka mereka harus diisolasi.
Normalisasi ini akan segera diterapkan. Tapi, pihaknya tetap menunggi peraturan lebih lanjut dari Kementerian Dalam Negeri.
Baca Juga: IDI Sarankan Masyarakat Gunakan Masker N95 dan KN95 untuk Cegah Penularan Omicron
Kasus COVID-19 menurun di Turki
Pada bulan Januari, baik Koca maupun Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan bahwa puncak kasus COVID-19 yang disebabkan oleh varian omicron jumlahnya lebih sedikit.
Jumlah itu termasuk dengan pasien yang dirawat di rumah sakit dan kasus kematian akibat COVID-19.
Presiden Erdogan juga menambahkan bahwa vaksin Turkovac terbukti efektif. Sejak saat itu, ada sekitar 600 ribu dosis vaksin Turkovac yang disalurkan.
Kendati begitu, dosis vaksin Turkovac masih menunggu persetujuan dari Organisasi Kesehatan Dunia.
Sejak tahun 2021, dosis vaksin yang dipakai oleh 146 juta orang Turki adalah Sinovac, Turkovac, dan Pfizer-Biontech.
Jumlah orang Turki dengan dosis vaksin lengkap sudah lebih dari 52,8 juta. Sementara 27 juta lainnya sudah mendapat dosis vaksin booster.
Pada pertengahan Februari, kasus COVID-19 harian turun di Turki menjadi 69.000, jauh lebih kecil daripada saat awal Februari yang jumlahnya ada lebih dari 111.000.
Diperkirakan kasus harian COVID-19 di Turki akan terus menurun.
Baca Juga: Kok Bisa Ada Orang yang Positif COVID-19 Lebih Dari Sekali? Ini Penjelasan Dokter