Pihaknya juga mengaku, sempat terkendala dengan ketersediaan bibit pohon lokal dalam menjalankan program penanaman di pinggiran sungai ini.
Baca Juga: Masih 'Misteri' Penyebabnya! Monumen Muara Kelayan Banjarmasin Rusak
"Sempat ada kesulitan dengan bibit pohon. Tapi sekarang kita sudah temukan. Anggarannya untuk program ini sekitar ratusan juta," jelasnya.
Lebih jauh, Wahyu menjelaskan, berangkat dari tema yang diangkat pada peringatan HPSN 2022, pihaknya juga memfokuskan di permasalahan lain. Yaitu Pengelolaan sampah.
"Tema kita tahun ini Kelola Sampah, Kurangi Emisi dan Bangun Proklim," tambahnya.
Pihaknya mengaku, sedang berupaya mengurangi tumpukan sampah yang ada di Tempat Penampungan Sementara (TPS), dengan cara menggiatkan program surung sintak.
"Masyarakat menyurung (sampah) lewat paman gerobak, kita menyintak (sampah)," paparnya.
Baca Juga: Sudah Banyak Korban, Eks Galian Pipa Air Limbah di Banjarmasin Amblas
Ia pun lantas berharap, agar RT di seluruh wilayah bisa bekerja sama dengan paman gerobak untuk menjalankan program surung sintak.
Lalu, pihaknya akan menjalin kesepakatan dengan kelurahan, untuk mengambil sampah-sampah yang dibawa paman gerobak pada malam hari dan di titik tertentu menggunakan truk konvektor.
"Minimal 15 paman gerobak. Karena satu truk itu kita bisa mengangkut hingga 7 ton sampah," pungkasnya.