Banjarmasin, Sonora.ID - Sekitar 3.250 bibit pohon lokal akan ditanam secara bertahap di sepanjang pinggir sungai pada tahun ini.
Selain mengurangi gas emisi, penanaman ini juga bertujuan untuk memperkuat tebing sungai agar tidak terjadi abrasi atau longsor.
Diawali dengan penanaman bibit pohon rambai oleh Wali Kota, Ibnu Sina, di area Pusat Daur Ulang (PDU) yang berlokasi di jalan Benua Anyar, saat peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2022, Sabtu (05/3) pagi.
"Selain inisiasi Dinas Lingkungan Hidup (DLH), kita juga mendengar masukan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk penguatan tebing. Utamanya bibit batang pohon bambu," ucap Wahyu Hardi Cahyono, Plt Kepala DLH Banjarmasin, saat ditemui Smart FM Banjarmasin, di sela-sela kegiatan.
"Jenis bibit pohon lokal lainnya yang hampir langka juga akan kita tanam di pinggir sungai untuk menjaga kelestariannya. Misalnya bibit pohon rambai, ramania, kasturi dan ulin," sambungnya lagi.
Baca Juga: Nyepi & Tahun Baru Saka 1944 di Banjarmasin: Keharmonisan Antar Umat Beragama
Wahyu mengakui, ditemukan kejadian tanah longsor atau abrasi di beberapa kawasan pinggir sungai, hingga akhirnya mengganggu aktivitas penduduk setempat.
Ambil contoh salah satunya di kawasan Simpang Pengambangan, Banjarmasin Timur, yang mana warganya bertahun-tahun merasakan dampaknya.
"Semoga upaya ini bisa membuat memperkuat siring sungai agar tidak terjadi longsor atau abrasi," harapnya.
Disinggung titik mana saja yang menjadi prioritas DLH? Wahyu menyebut akan berkoordinasi dengan komunitas lingkungan Maharagu Sungai untuk lokasi penanamannya.
Pihaknya juga mengaku, sempat terkendala dengan ketersediaan bibit pohon lokal dalam menjalankan program penanaman di pinggiran sungai ini.
Baca Juga: Masih 'Misteri' Penyebabnya! Monumen Muara Kelayan Banjarmasin Rusak
"Sempat ada kesulitan dengan bibit pohon. Tapi sekarang kita sudah temukan. Anggarannya untuk program ini sekitar ratusan juta," jelasnya.
Lebih jauh, Wahyu menjelaskan, berangkat dari tema yang diangkat pada peringatan HPSN 2022, pihaknya juga memfokuskan di permasalahan lain. Yaitu Pengelolaan sampah.
"Tema kita tahun ini Kelola Sampah, Kurangi Emisi dan Bangun Proklim," tambahnya.
Pihaknya mengaku, sedang berupaya mengurangi tumpukan sampah yang ada di Tempat Penampungan Sementara (TPS), dengan cara menggiatkan program surung sintak.
"Masyarakat menyurung (sampah) lewat paman gerobak, kita menyintak (sampah)," paparnya.
Baca Juga: Sudah Banyak Korban, Eks Galian Pipa Air Limbah di Banjarmasin Amblas
Ia pun lantas berharap, agar RT di seluruh wilayah bisa bekerja sama dengan paman gerobak untuk menjalankan program surung sintak.
Lalu, pihaknya akan menjalin kesepakatan dengan kelurahan, untuk mengambil sampah-sampah yang dibawa paman gerobak pada malam hari dan di titik tertentu menggunakan truk konvektor.
"Minimal 15 paman gerobak. Karena satu truk itu kita bisa mengangkut hingga 7 ton sampah," pungkasnya.