Sonora.ID - Diduga Terkait Pemberitaan Tambang Emas Ilegal, Wartawan Media Online Dipukuli Beberapa ( OKP )
Kasus kekerasan terhadap wartawan kembali terjadi di Kabupaten Mandailing Natal.
Kali ini, penganiayaan menimpa seorang wartawan media online topmetro.news, Jeffry Barata Lubis.
Jeffry diduga dianiaya oleh gerombolan anggota organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP) di Lopo Mandailing Coffe, SPBU Aek Galoga, Madina, Jumat (4/3/2022) malam.
Baca Juga: Forum Wartawan Dan LSM Sukses Gelar Ngopi Bareng, Gubernur Kalbar Kirim Pesan Menyentuh
Menurut informasi, kekerasan yang menimpa wartawan media online itu diduga terkait pemberitaannya yang menyudutkan salah satu Ketua OKP di kabupaten Madina.
Selain itu, santer dikabarkan penganiayaan akibat pemberitaan Jeffry soal kasus tambang emas ilegal di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara.
Jeffry menerangkan, sebelum pengeroyokan terjadi dia menerima telepon dari ketua OKP tersebut melalui telepon temannya.
Disitu dia diajak bertemu dengan anggota ketua OKP tersebut di lokasi kejadian.
Baca Juga: Pentingnya Uji Kompetensi bagi Seorang Wartawan Menurut Ketua PWI Sumsel
"Menggunakan nomor telpon rekan saya ketua OKP tersebut meminta saya agar berbincang-bincang dengan orang suruhannya. Saya sendiri tidak paham maksud dan tujuan dari pertemuan tersebut. Namun karena saya menganggap bahwa saya benar, buat apa saya takut untuk bertemu," kata Jeffry.
Akibat dikeroyok oleh empat orang anggota OKP dia mengalami luka-luka di bagian wajahnya.
Berdasarkan rekaman CCTV yang terlihat, pemukulan pertama kali dilakukan pria berkaus putih dan berambut cepak.
Sesai memukul wajah korban menggunakan tangan sebelah kirinya pria tersebut langsung melarikan diri dan kemudian tiga orang temannya mengejar Jeffry dan memukulnya hingga tersungkur.
Baca Juga: Pentingnya Uji Kompetensi bagi Seorang Wartawan Menurut Ketua PWI Sumsel
Sementara Itu, Kapolda Sumut mengutuk kekerasan terhadap Jeffry Barata Lubis yang berprofesi sebagai wartawan di Kabupaten Mandailing Natal (Madina).
Hadi menegaskan, Kapolda Sumut mengutuk keras aksi penganiayaan dan main hakim sendiri terhadap wartawan yang dilakukan oknum-oknum tidak bertanggungjawab.
“Kapolda mengecam dan mengutuk tindakan penganiayaan dan kekerasan terhadap wartawan, Dalam kasus penganiayaan terhadap wartawan, dan akan memproses hukum para pelaku,” tegas Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, Sabtu (5/3).
Hadi menambahkan, penyidik sudah memeriksa beberapa orang saksi dan korban.
“Indentitas Para Pelaku sudah kita kantongi, Percayakan kasusnya kepada kami (Polda Sumut) secepatnya akan ditangkap dan diproses sesuai hukum yang berlaku,” ucap Hadi.
Baca Juga: Komunitas Jurnalis Penyintas Covid 19, Gagas Aksi Donor Plasma Konsvalesen
Diketahui, Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Mandailingnatal (Madina), Jeffry Barata Lubis, diduga dianiaya oleh sekelompok orang dari salah satu organisasi masyarakat (Ormas).
Penganiayaan itu disinyalir suruhan dari penambang emas ilegal yang tak terima dengan pemberitaan yang menyoroti status tersangka yang ditangani Polda Sumut.
Kejadian terjadi sekira pukul 20.30 Wib, di Lopo Mandailing Coffe SPBU Aek Galoga, Madina.
Akibat penganiayaan tersebut, Jeffry mengalami luka memar di bagian wajah sebelah kanan. Dan peristiwa ini pun telah ditangani Polres Madina.
Kekerasan yang menimpa Jeffry ini diduga terkait dengan pemberitaannya yang membuat salah satu Ketua OKP di kabupaten Madina tersebut gerah, karena merupakan tersangka pada kasus itu.
Baca Juga: Jadi Penyangga IKN di Kaltim, Kabupaten Tabalong Siapkan KPI Seradang
“Pagi tadi dengan menggunakan nomor telpon rekan saya, Ketua OKP tersebut meminta saya agar berbincang-bincang dengan orang suruhannya,” jelasnya.
Jelas Jeffry, Ketua OKP itu meminta waktunya untuk bertemu dengan orang suruhannya. Ia sendiri tidak mengerti maksud dan tujuan dari pertemuan itu.
Namun setiba di lokasi yang dimaksud, terangnya, seseorang yang merupakan anggota Ketua OKP itu langsung melakukan penyerangan dan melakukan pengeroyokan bersama rekannya hingga Ia mengalami luka memar di bagian wajah.
Kabid humas menghimbau kepada para pelaku untuk menyerahkan diri.
“Indentitasnya sudah kita ketahui, menyerahkan diri saja untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya,” pungkasnya
Baca Juga: Vatikan: Kisah Pertemuan Jurnalis Lintas Agama dan Perjalanan Religi