“Masuk angin itu bisa ke arah saluran pencernaan tapi bisa juga ke arah saluran pernafasan,” jelasnya.
Baca Juga: Apakah Masuk Angin Benar-benar Ada? Ini Penjelasan Menurut Dokter
Apabila masuk angin ke arah saluran pernafasan maka dokter akan menggolongkannya ke dua bagian, yaitu faktor bakteri atau virus.
Tapi jika itu disebabkan karena virus biasanya dokter hanya menyarankan untuk melakukan istirahat yang cukup, makan makanan bergizi, menghindari stres atau meminum obat-obatan yang dapat menghilangkan gejala yang dirasakan.
Berbeda lagi jika masuk anginnya disebabkan oleh bakteri.
Maka dokter akan menyarankan pemberian antibiotik.
Baca Juga: Meski Berkhasiat Banyak, Jangan Sembarangan Minum Air Rebusan Jahe Bisa Berbahaya Ini Penjelasannya
“Tapi kalau ditemukan ke arah bakteri, mungkin perlu pemberian antibiotik. Tapi kalau virus engga usah,” ucap dr. Santi.
Lebih lanjut, berbeda lagi dengan masuk angin yang merujuk ke saluran pencernaan seperti
begah, sering kentut, atau susah buang air.
“Keluhan ini biasanya akan mengarah kepada diare atau ke sakit magh, dalam istilah kedokteran adalah peradangan pada lambung,” tuturnya.
Dr. Santi menegaskan defini masuk angin bagi masyarakat Indonesia sangatlah beragam.
Sehingga jika memang masuk angin tersebut benar-benar mengganggu aktivitas kamu sebaiknya periksakan ke dokter.
Ini bertujuan untuk mengetahui penyakit apa yang diderita dan dapat diatasi permasalahan kesehatan tersebut.
Baca Juga: Astaga! Lakukan Kerokan Pria Ini Didiagnosa Stroke Akut oleh Dokter