Sonora.ID – Masyarakat mulai mengeluhkan kelangkaan yang memicu kenaikan harga sejumlah kebutuhan sehari-hari masyarakat yang sudah merangkak naik sejak awal tahun 2022.
Ditambah lagi sejak dihantam pandemi selama 2 tahun terakhir ini, ekonomi masyarakat masih belum pulih sepenuhnya.
Masih banyak masyarakat yang kesulitan mencari pekerjaan, gajinya masih dipotong akibat menurunnya bisnis perusahaan, dan lain sebagainya.
Sebaia informasi, ada beberapa faktor yang disinyalir menjadi penyebab kenaikan harga kebutuhan masyarakat.
Mulai dari harga-harga di luar negeri yang juga naik, imbas konflik Rusia dan Ukraina, hingga adanya oknum yang memainkan harga di pasaran.
Nah, supaya kita bisa lebih berhemat dan mengatur anggaran belaja dengan lebih cerdas, berikut daftar kebutuhan masyarakat yang harganya naik di bulan Maret ini.
Baca Juga: Jelang Ramadhan, Puan Maharani Sidak Harga Sembako di Pasar Tambahrejo
BBM
Sebulan sebelumnya PT Pertamina (Persero) menaikkan harga BBM umum atau non subsidi jenis Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex.
Namun pada awal Maret harganya kembali dinaikkan. Diberitakan Kompas.com, 2 Maret 2022, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex harganya kembali naik.
Kenaikan itu diungkapkan Pertamina disebabkan karena harga minyak mentah dunia yang juga terus melonjak.
Berikut perincian harga terbaru Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex di berbagai wilayah di Indonesia:
Baca Juga: Harga LPG Non Subsidi Naik? Ini Alasan Pertamina Sesuaikan Harga
Cabai
Harga cabai masih mengalami kenaikan. Diberitakan Kompas.com, 2 Maret 2022, harga cabai di DKI Jakarta mencapai Rp 66.085 per kilogramnya per 1 Maret.
Dikutip dari Kompas.com, Jumat (4/3/2022), menurut catatan Info Pangan Jakarta, per 3 Maret 2022 harga cabai rawit merah sudah menembus Rp 71.957 per kilogramnya.
Kenaikan harga cabai rawit merah tersebut diikuti oleh komoditas cabai lainnya seperti cabai merah keriting, cabai merah besar dan cabai rawit hijau.
Daging sapi
Kenaikan signifikan juga terjadi pada harga daging sapi murni untuk bahan semur sebesar Rp 2.888.
Pada awal Maret daging sapi murni berada di angka Rp 135.714 per kilogramnya. Selain itu, daging sapi has (paha belakang) naik Rp 65 menjadi Rp 137.954 per kilogram.
Minyak goreng
Harga minyak goreng masih naik di Maret ini. Menurut Kementerian Perdagangan (Kemendag) harga minyak goreng belum merata di pasaran.
Dilansir Kompas.com, Jumat (4/3/2022), Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengungkapkan penyebab masih mahalnya harga minyak goreng ini adalah karena adanya oknum-oknum nakal dalam pendistribusian minyak goreng.
"Ternyata ada yang main-main dalam distribusi minyak goreng untuk sampai ke masyarakat. Jadi momentum yang saat ini sedang bagus, harga udah dimurahin tapi masih saja ada oknum-oknum yang nakal," ujar Oke.
Tempe dan tahu
Setelah para perajin mogok karena harga kedelai yang melonjak, tempe tahu sudah kembali ke pasaran namun dengan harga yang dinaikkan.
Dilansir Kompas.com, 24 Februari 2022, ketua umum perajin tahu tempe yang tergabung dalam Paguyuban Dadi Rukun Rasjani memberi gambaran tahu isi 5-6 buah yang semulanya dibanderol Rp 5.000 dinaikkan Rp 1.000 menjadi kisaran Rp 6.000.
Demikian juga untuk harga tempe, naik sekitar Rp 1.000. Ada pedagang yang tidak mengecilkan ukuran tempe dan tahu tapi menaikkan harga. Tapi ada juga yang mengecilkan ukuran dengan harga tetap.
Baca Juga: Atasi Kelangkaan Minyak Goreng, Pemprov Jatim Gelontorkan 3.500 Ton ke 17 Daerah
Gas elpiji
Pada akhir Februari, gas elpiji 5,5 kilogram dan 12 kilogram harganya juga mengalami kenaikan.
Kenaikan harga di setiap daerah pun berbeda-beda, namun untuk wilayah Pulau Jawa harga yang dipatok dari Pertamina yaitu Rp 88.000 untuk tabung 5,5 kilogram dan Rp 187.000 untuk tabung 12 kilogram.
Meski demikian, harga jual hingga ke konsumen menjadi lebih tinggi dari yang dipatok Pertamina.
Diberitakan Kompas.com, salah satunya di Klaten, seorang pemilik agen gas menjual gas ukuran 12 kilogram menjadi Rp 210.000 per tabung, kenaikan yang ada sekitar Rp 24.000 dari harga jual sebelumnya.
Sementara itu penjual warung kelontong di Jakarta Timur menjual gas ukuran 12 kilogram seharga Rp 200.000 per tabung dari sebelumnya seharga Rp 185.000 per tabung.
Akibat dari kenaikan harga gas elpiji tersebut, banyak pelanggan beralih ke tabung gas 3 kilogram.
Baca Juga: Minyak Goreng Masih Langka, Wawako Palembang Kembali Tinjau Pasar