Sonora.ID - Masih jadi sorotan warganet ketika beberapa brand lokal kebanggaan Indonesia menggandeng beberapa influencer dan public figure untuk menggelar acara di Paris.
Beberapa pihak yang digandeng pun menyatakan bahwa mereka akan tampil di Paris Fashion Week, hal ini menjadi kebanggaan Indonesia pastinya, namun ternyata terjadi kesalahpahaman antara pihak brand, influencer, dan masyarakat.
Hal ini sontak membuat masyarakat membanjiri kolom komentar beberapa tokoh terkenal yang digandeng ke sana, bahkan sempat menjadi topik hangat di media sosial Twitter.
Salah satunya yang juga kena kritik adalah istri dari Juragan 99, Shandy Purnamasari yang berkolaborasi dengan desainer Leanne Marshall.
Salah satu pendiri brand MS Glow tersebut memberikan keterangan melalui akun Instagramnya bahwa dirinya memang tidak terlalu mengusai bidang fashion dan ajang-ajang yang berhubungan dengan hal itu.
“Di IG Lean sebelum kita berangkat pun beliau posting dengan hastag pfw, di @fashionweekonline malah enggak cuma Paris ada New York dan Milan Fashion Week,” ungkapnya memberikan jawaban kepada netizen.
Terlepas dari apapun ajang yang diikuti oleh beberapa brand lokal, Shandy menegaskan bahwa tujuannya adalah untuk memperkenalkan Indonesia ke hadapan dunia.
Dengan mengambil momentum Paris Fashion Week ini, brand lokal diberikan kesempatan untuk maju satu langkah demi dikenal oleh internasional.
“Bagi saya tujuan kita ke Paris adalah untuk bawa produk kita mendunia, bawa batik kita dikenal, bawa dangdut go international, dan bahkan launching produk asli Indonesia di sana,” sambungnya dalam akun Instagram pribadinya.
Shandy pun bingung apa yang diributkan oleh masyarakat.
Bagi dirinya, jika masyarakat saat ini masih belum bisa berkontribusi bagi brand lokal dan negara, setidaknya tidak menjatuhkan.
“Setidaknya kalau tidak bisa berkontribusi bisa dengan apresiasi,” tegas Shandy.
Tak tutup mulut melihat sang istri berjuang meluruskan keributan di mata netizen, Juragan 99 juga angkat suara melalui akun pribadinya.
Ia menyoroti bahwa masyarakat Indonesia memang lebih fokus dan ramai ketika ada orang yang susah atau terkena masalah.
“Panas dingin, netizen panas. Orang Indonesia memang gitu senang lihat orang susah, susah lihat orang senang,” tegasnya.