Apalagi di sisa waktu yang ada, pasti malas untuk melakukan pekerjaan lagi. Rasanya sudah capek dan ingin seharian leha-leha di hari libur, sehingga tidak punya penghasilan tambahan dari kerja sampingan.
Baca Juga: 7 Cara Sukses Kumpulkan DP Rumah dari Gaji Bulanan, Mumpung Masih Muda
Idemu sering tidak dihargai
Kamu sering menyampaikan ide-ide brilian dalam rapat? Bagus, tapi sayang ide tersebut tidak pernah diapresiasi langsung dengan kenaikan jabatan.
Butuh proses yang lumayan lama sampai perusahaan melihat potensimu dan mau menghargai ide-ide tersebut. Hal yang wajar kalau gajimu jalan di tempat.
Bayangkan kalau setiap ide yang kamu sampaikan dihargai dengan materi, kamu bisa dapat pemasukan tambahan yang lumayan besar.
Bonus tergantung kinerja perusahaan
Tidak seperti THR yang sifatnya wajib bagi setiap karyawan, pemberian bonus seringkali dikaitkan dengan kinerja perusahaan.
Kalau perusahaan sedang mengalami penurunan omzet atau laba, bonus yang diberikan pasti berkurang sekian persen dari tahun lalu. Bahkan bisa jadi malah ditiadakan.
Padahal kalau dipikir lagi, bonus inilah yang menjadi andalan dan penawar kesedihan di kala gaji yang diterima setiap bulan pas-pasan.
Sebab, nilai bonus yang diterima bisa mencapai dua sampai tiga kali gaji.
Baca Juga: 5 Kebiasaan Sederhana yang Ternyata Membantu Menghemat Gaji Bulanan
Banyak godaan dari rekan kerja
Gimana mau kaya kalau kamu terus-menerus menerima ajakan rekan kerja yang mengajakmu makan siang di luar setiap hari?
Meskipun sekali makan hanya Rp 20 ribu kalau dikalikan dalam sebulan, totalnya mencapai Rp 600 ribu.
Padahal kalau masak sendiri atau beli lauk saja, kamu bisa hemat separuhnya. Lumayan penghematannya bisa dialihkan untuk beli kuota internet, ditabung, atau tambahan investasi.
Kalau kamu ingin kaya, tahan dirimu untuk menghadapi godaan nongkrong, sering-sering makan di restoran, maupun jajan.
Kalau kaya justru dicurigai
Karyawan yang kaya justru dicurigai oleh banyak orang, apalagi kalau masih baru bekerja. Yang ada dikira korupsi, atau melakukan hal-hal buruk di luar sana.
Tak heran kenapa kebanyakan karyawan identik dengan hidup pas-pasan. Sebab, dari penilaian dan pola pikir masyarakat awam saja sudah salah.
Padahal tidak semua karyawan terlahir dari latar belakang keluarga pas-pasan.
Banyak yang lahir dari keluarga tajir, tapi anaknya saja yang mau latihan hidup mandiri dan memilih bekerja di perusahaan orang lain.
So, ubahlah pola pikir short-minded tersebut agar karyawan di luar sana bisa mencapai kekayaan yang diinginkannya.
Baca Juga: 9 Cara Memilih Karier Bekerja Sesuai Passion Untuk Fresh Graduate