3. Bentuk penis
Untuk sejumlah pria, penis mungkin akan terlihat lebih melengkung seiring bertambahnya usia yang dapat mempengaruhi panjang, lingkar, dan fungsinya.
4. Testis
Dua organ kecil di dalam skrotum yang disebut dengan testis sebagian besar ada untuk membuat sperma. Saat kadar testosteron turun akan memengaruhi testis karena produksi sperma pun akan melambat dan menyusut.
Baca Juga: Umur Gak Harus jadi Masalah! Ini 8 Tips Kesehatan Seks untuk Pria Berusia Lanjut
5. Skrotum
Skrotum, bagian yang menggantung di bawah penis memiliki tugas untuk mengatur suhu testis. Hal itu dilakukan memalui otot polos yang berkontraksi dan rileks untuk menarik testis ke dekat tubuh agar tetap hangat atau membiarkannya jatuh agar mendingin.
Seiring bertambahnya usia, otot-otot tersebut tidak akan terlalu bekerja dengan baik, dan skrotum berubah dengan berada di posisi yang lebih mengendur.
Apabila dikombinasikan dengan penurunan elastisitas alami kulit, maka kendurnya bakal semakin parah.
Jika Anda berusia di atas 40 tahun, hidrokel juga dapat membuat skrotum melorot dikarenakan cairan menumpuk di sekitar satu atau kedua testis jika tubuh memproduksi terlalu banyak cairan atau tidak mengalir dengan baik.
6. Fungsi penis
Saraf di penis menjadi kurang sensitif seiring bertambahnya usia sehingga menyebabkan masalah dalam urusan gairah dan ejakulasi.
Saat kadar testosteron turun, disfungsi ereksi juga menjadi lebih mungkin terjadi. Penyebab paling umum adalah ketidakmampuan tubuh untuk menahan darah di penis.
Ketika hal ini terjadi, ereksi mungkin tetap dapat terjadi tetapi Anda kesulitan mempertahankannya.
Namun, harus selalu dicatat bahwa perubahan organ seks dan seksualitas adalah bagian normal dari penuaan.
Baca Juga: Usia Makin Tua Nggak Masalah! Ini 6 Tips Nikmati Seks di Usia Tua
Demikian beberapa perubahan penis seiring bertambahnya usia. Semoga bermanfaat!