Sonora.ID – Semua orangtua baru pasti setuju kalau kehadiran bayi membuat rumah tangga lebih berwarna.

Begitu juga dengan pasangan muda Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar yang sedang menikmati peran baru sebagai orangtua.

Meskipun selalu terlihat kompak mengasuh si cantik baby Ameena, ternyata pasangan muda ini tak luput dari konflik terkait pola asuh anak.

Atta dikethui sempat kesal dan mengkritik pola asuh Aurel yang dianggap terlalu mengumbar bagian tubuh anaknya dalam sesi pemotretan Ameena.

Baca Juga: Diki-Dikit Jadi Konten, Waspada Ini 7 Bahaya Oversharing di Medsos!

"Pasti mamahnya yang ngajarin pakai baju seksi-seksi?. Aduh siapa nih yang ngajarin, pasti mamahnya yang minta anaknya pakai baju seksi-seksi gini," kata Atta Halilintar dari kanal YoTube AH.

Melihat tubuh Ameena terekspos dengan bebas, Atta Halilintar langsung melarang Aurel Hermansyah untuk menyebarkan foto-foto anaknya di media sosial.

Tak habis pikir dengan omelan Atta Halilintar, Aurel Hermansyah lantas meminta suaminya itu untuk sedikit santai, apalagi Baby Ameena terhitung masih sangat kecil.

Tak setuju dengan perkataan Aurel Hermansyah, Atta Halilintar lagi-lagi membela dirinya dan menyebut Baby Ameena merasa aman di bawah pola asuh dirinya.

Sebenarnya konflik dalam rumah tangga terutama tentang pola asuh anak adalah hal yang wajar.

Karena menyatukan dua kepala dengan kepribadian yang berbeda memang tidak mudah.

Tapi itulah tantangan yang harus dilewati oleh pasangan suami istri guna memperkuat hubungan mereka.

Baca Juga: Atta Halilintar Resmi Jadi Ayah! 8 Tips Suami Siaga Temani Istri Jelang Persalinan Pertama

Jika Anda sedang mengalami konflik perbedaa pola asu anak dengan pasangan, jangan langsung emosi! Ada banyak cara untuk menghadapinya supaya pertengkaran tidak terjadi berlarut-larut.

Mengutip dari Verywell Family, berikut pedoman untuk menghindari perselisihan karena beda pola asuh.

Diskusikan dengan kepala dingin

Topik tentang strategi mengasuh anak sebaiknya mulai didiskusikan bersama pasangan jauh sebelum Anda memutuskan untuk memiliki anak bersama.

Bicarakan tentang bagaimana Anda menjadi orang tua dan apa yang akan Anda lakukan dengan cara yang sama, atau berbeda dari, orang tua Anda sendiri.

Tanyakan kepada pasangan Anda tentang topik-topik disiplin, seperti apa waktu tidur masa kanak-kanak yang tepat, dan apakah anak-anak harus mendapatkan uang saku.

Bila timbul perbedaan dalam pola asuh, coba temukan jalan tengah yang mengutamakan kepentingan anak.

Buat Aturan Bersama

Catat aturan yang akan diterapkan pada anak, pastikan Anda dan pasangan sama-sama membuat dan setuju dengan peratutan tersebut.

Peraturan termasuk, jam tidur, jam makan, kapan mereka bermain, kapan waktu belajar, dan apakah anak akan diberi akses untuk bermain gadget sejak dini.

Menyetujui Konsekuensi

Anda dan pasangan Anda juga perlu menentukan apa konsekuensi dari melanggar aturan di rumah Anda.

Jika gaya pengasuhan Anda sangat berbeda, ini bisa menjadi area konflik. Beberapa orang tua santai tentang disiplin, lebih suka berbicara dengan anak-anak tentang kesalahan.

Orang tua lain sangat ketat dan percaya bahwa memberikan hukuman tertentu adalah cara untuk menjaga rumah tetap pada jalurnya.

Jika gaya pengasuhan Anda benar-benar bertentangan, Anda harus membuat beberapa kesepakatan.

Buat daftar konsekuensi tertulis dari pelanggaran aturan tertentu.

Baca Juga: Tak Terima Hinaan Uus ke Atta, Aurel Hermasnyah Pasang Badan Berikan Sindirian Pedas Menohok, Begini Katanya!

Ikuti aturan yang sudah dibuat bersama

Setelah rencana itu ada, penting bagi Anda untuk menaatinya dan konsisten, bukan hanya dengan pasangan tapi jelaskan juga pada kakek nenek si kecil agar pola asuh bisa berjalan selaras.

Anda dan pasangan juga bisa saling mengingatkan apa bila salah satu di antara kalian mulai melenceng dari rencana pola asuh yang sudah dibuat.

Pola asuh pada anak akan berhasil apabila Bunda dan Ayah sama-sama berperan langsung dalam pengasuhan itu sendiri.

Jangan Berdebat di Depan Anak

Kecuali jika pasangan Anda benar-benar kasar dengan anak-anak Anda, jangan ikut campur ketika Anda tidak setuju dengan keputusan pengasuhan anak.

Anak-anak akan mengingat pertengkarang orangtua, dan mereka akan menggunakan ini untuk keuntungan mereka. Jangan biarkan ini terjadi.

Biarkan anak-anak Anda tahu bahwa Anda dan pasangan Anda sejalan dan sependapat, jadi mereka tidak akan meminta pertolongan pada salah satu pihak.

Jadilah Orang Tua yang Fleksibel

Cara Anda mengasuh anak-anak harus cukup fleksibel untuk diubah seiring bertambahnya usia.

Anda dan pasangan harus menilai kembali struktur pengasuhan anak sesuai kebutuhan.

Juga, pertimbangkan kepribadian anak. Beberapa anak membutuhkan lebih banyak pengawasan, beberapa lebih sedikit.

Baca Juga: GEMPAR! Denny Darko Terawang Nasib Ameena Anak Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah, Bakal Lebih Kaya Raya daripada Orang Tuanya?