Sonora.ID - Peran ayah sering dianggap hanya sebatas pencari nafkah. Padahal, di era modern ini stigma tersebut kurang tepat.
Sebab, ayah juga dinilai memiliki tanggung jawab besar dalam mengurus anak.
Baca Juga: Pantas Ayah Bunda Khawatir, Ternyata 3 Weton Anak Ini Bakal Ditimpa Apes Saat Usia Remaja
Psikolog Prof. Irwanto mengatakan, “Ayah sering kali diposisikan sebagai sosok yang jaim, ditakuti, dan tidak gampang didekati oleh anak. Ayah harus menjaga jarak dengan anak, karena kalau tidak anak bakal kurang ajar.”
Sosok ayah sering dicitrakan dengan cara-cara yang merugikan, namun ia tidak sadar akan hal itu.
Padahal itu yang menyebabkan ayah tidak bisa menikmati posisinya sebagai orangtua yang dekat dengan anak. Stigma seperti ini seharusnya diubah.
Dalam siniar Obrolan Meja Makan episode “Mematahkan Stigma Ayah dalam Keluarga” di Spotify, Fandhi Gautama berbincang dengan Rahmat Hidayat, Co-Founder AyahAsi dan membahas seputar mengubah stigma mengenai peran ayah dalam keluarga.
Stigma yang sudah melekat di masyarakat mengenai sosok ayah sebagai tulang punggung keluarga dan tidak bisa mengurus anak merupakan kesalahan. Munculnya stigma ini, berangkat dari ajaran peran saat masa kecil.
Seperti seorang laki-laki kelak harus menjadi pemimpin bagi rumah tangga dan menjadi sosok ayah yang disegani anak.
Baca Juga: Circle-nya Bukan Kaleng-kaleng! Raline Shah Akrab Sama Ayah Gigi dan Bella Hadid
Bad cop dan good cop
Istilah good cop dapat dimaknai sebagai sebuah peran dengan sisi lembut, cenderung sabar menghadapi persoalan anak.
Biasanya peran ini diambil oleh ibu, yang dianggap bisa menjalin komunikasi yang efektif dengan anak bila ia melakukan kesalahan.
Sedangkan bad cop adalah, sisi tegas yang diperankan orangtua dan biasanya dimainkan oleh ayah.
Peran ini penting untuk menumbuhkan sikap disiplin pada anak. Sayangnya, pembagian kedua peran ini bisa menimbulkan stigma bahwa “Ibu selalu baik dan ayah selalu jahat”.
Seharusnya pembagian peran ini tidak terlalu penting dilakukan, karena setiap keluarga memiliki kata sepakat yang berbeda.
Namun, jika ingin melakukannya, diskusikan terlebih dahulu pertimbangkan berbagai hal.
Bangun komunikasi aktif
Selalu komunikasikan cara mengasuh anak yang baik dan tepat untuk keluarga Anda.
Rasa saling menghargai tentu dibutuhkan bagi ayah dan ibu dalam membagi peran sebagai orangtua.
Antara suami dan istri juga harus saling mengerti dalam menjalankan perannya masing-masing.
Misalnya jika ibu yang menjaga anak dari ayah berangkat kerja sampai pulang kerja, maka setelah pulang kerja ayah bisa mendampingi anak untuk sekadar bermain bersama.
Pola mengasuh anak seharusnya sudah dibicarakan jauh sebelum anak lahir atau saat istri mengandung.
Ketika anak lahir, semua yang direncanakan tinggal dipraktikkan.
Baca Juga: Ciri-ciri Fisik yang Diturunkan oleh Orang Tua pada Anak, Lebih Mirip Ayah Atau Ibu?
Sosok pelindung dan role model
Ayah dijadikan sebagai sosok pelindung bagi anak dan keluarganya, diharapkan bisa memberikan rasa aman secara fisik, emosional, maupun spiritual.
Ayah bisa membangun rasa percaya diri pada anak atau mengajarkan prinsip dan nilai dasar di masyarakat.
Ayah bisa menjadi sosok role model bagi anak ketika ia tumbuh besar nanti.
Contohnya, anak akan berkeinginan menjadi figur ayah yang sama seperti orangtuanya dahulu.
Anak tidak akan berkata kasar kepada orang lain, karena ia melihat ayahnya yang selalu berbicara lembut pada ibunya.
Menjadi seorang teman
Meski perbedaan usia yang terpaut jauh, ayah masih bisa menjadi seorang teman bagi anaknya.
Hal itu dilakukan agar tidak ada gap antara ayah dengan anak, misalnya ayah bisa menemani anak belajar naik sepeda dan aktivitas outdoor lainnya.
Anak akan merasa dekat dengan orangtua ketika mereka bisa bercanda bersama.
Ikatan emosi positif akan terbangun ketika anak merasa memiliki momen membahagiakan bersama orangtua.
Simak obrolan seru lainnya seputar parenting, dan isu-isu yang cocok untuk pasangan suami istri maupun yang sedang mempersiapkan pernikahan, hanya di siniar Obrolan Meja Makan.
Episode “Mematahkan Stigma Ayah dalam Keluarga” juga bisa Anda dengarkan melalui tautan berikut https://dik.si/omm_stigma di Spotify.