2. Tidak hanya untuk wanita yang aktif secara seksual
Sebagian besar kanker serviks memang disebabkan oleh HPV yang ditularkan secara seksual.
Akan tetapi, tidak semua kanker serviks berasal dari HPV. Jadi, dapat disimpulkan bahwa Pap smear perlu dilakukan meski Anda tidak aktif secara seksual.
3. Tidak bisa mengetahui infeksi menular seksual (IMS) lain
Tes Pap smear dilakukan hanya untuk mengetahui perubahan sel abnormal pada serviks dan tidak menguji HPV atau IMS lainnya, seperti gonore atau klamidia.
Jika ingin melakukan tes tambahan untuk IMS, Anda harus melakukan tes yang berbeda dan mengobrol dengan dokter.
Baca Juga: Kanker Serviks Tidak Dapat Dicegah, Mitos atau Fakta? Ini Kata Dokter!
4. Berbeda dengan pemeriksaan panggul
Pemeriksaan panggul biasanya dilakukan setiap tahun dan akan memeriksa vulva, vagina, serviks, ovarium, rahim, rektum, dan panggul untuk mengetahui adanya kelainan.
Sementara Pap smear secara khusus hanya menyaring perubahan prakanker seperti yang sudah disebutkan sebelumnya.
5. Lebih baik menunda tes jika sedang menstruasi
Secara teknis, Anda bisa melakukan tes Pap smear saat sedang menstruasi. Akan tetapi, mungkin akan lebih baik bila menjadwalkan ulang ke saat tidak sedang menstruasi.
Hal sebenarnya bergantung pada seberapa berat aliran darah menstruasi saat Anda melakukan pemeriksaan.
Jika Anda masih berada di hari pertama atau kedua di mana haid masih dalam masa derasnya, hasil Pap smear mungkin akan terpengaruhi. Namun, jika alirannya sudah ringan, biasanya tidak akan menjadi masalah.
Baca Juga: 3 Cara Melakukan Pemeriksaan Dini Kanker Serviks, Perempuan Wajib Tahu
Demikian hal yang harus diketahui tentang Pap smear. Bagi para wanita, jangan lupa untuk melakukan tes Pap smear untuk mendeteksi kanker serviks sejak dini.