Sonora.ID - Pap smear atau yang dikenal pula dengan Pap test, merupakan sebuah prosedur kesehatan untuk mengetahui perubahan sel yang bisa berkembang menjadi kanker serviks.
Dikarenakan ketidaktahuan masyarakat awam, masih banyak yang tidak mengenal hal mendasar tentang Pap smear ini.
Salah satu miskonsepsi paling populer adalah Pap smear hanya bisa dilakukan oleh orang yang aktif secara seksual atau sudah menikah padahal kenyataannya tidak demikian.
Selengkapnya, simak beberapa hal yang harus diketahui tentang Pap smear melansir dari laman web Geisinger.
Baca Juga: Jika Tak Ingin Dikemoterapi, Jangan Abaikan 9 Gejala Kanker Serviks Pada Wanita Berikut Ini!
Hal mendasar tentang Pap smear
1. Harus dilakukan setiap 3-5 tahun
Setiap wanita direkomendasikan untuk melakukan Pap smear secara rutin setiap tiga tahun sekali dimulai sejak usia 21 tahun.
Jika sudah menginjak 30 tahun, penyedia layanan kesehatan juga akan mulai menguji HPV (Human papillomavirus), infeksi menular seksual yang dapat menyebabkan kanker serviks.
Kemudian, apabila hasil tes Pap smear dan skrining HPV negatif, maka interval skrining dapat diperpanjang hingga lima tahun. Sementara itu, beberapa wanita yang mendapat hasil tidak normal memerlukan tes yang lebih sering sesuai petunjuk dokter.
2. Tidak hanya untuk wanita yang aktif secara seksual
Sebagian besar kanker serviks memang disebabkan oleh HPV yang ditularkan secara seksual.
Akan tetapi, tidak semua kanker serviks berasal dari HPV. Jadi, dapat disimpulkan bahwa Pap smear perlu dilakukan meski Anda tidak aktif secara seksual.
3. Tidak bisa mengetahui infeksi menular seksual (IMS) lain
Tes Pap smear dilakukan hanya untuk mengetahui perubahan sel abnormal pada serviks dan tidak menguji HPV atau IMS lainnya, seperti gonore atau klamidia.
Jika ingin melakukan tes tambahan untuk IMS, Anda harus melakukan tes yang berbeda dan mengobrol dengan dokter.
Baca Juga: Kanker Serviks Tidak Dapat Dicegah, Mitos atau Fakta? Ini Kata Dokter!
4. Berbeda dengan pemeriksaan panggul
Pemeriksaan panggul biasanya dilakukan setiap tahun dan akan memeriksa vulva, vagina, serviks, ovarium, rahim, rektum, dan panggul untuk mengetahui adanya kelainan.
Sementara Pap smear secara khusus hanya menyaring perubahan prakanker seperti yang sudah disebutkan sebelumnya.
5. Lebih baik menunda tes jika sedang menstruasi
Secara teknis, Anda bisa melakukan tes Pap smear saat sedang menstruasi. Akan tetapi, mungkin akan lebih baik bila menjadwalkan ulang ke saat tidak sedang menstruasi.
Hal sebenarnya bergantung pada seberapa berat aliran darah menstruasi saat Anda melakukan pemeriksaan.
Jika Anda masih berada di hari pertama atau kedua di mana haid masih dalam masa derasnya, hasil Pap smear mungkin akan terpengaruhi. Namun, jika alirannya sudah ringan, biasanya tidak akan menjadi masalah.
Baca Juga: 3 Cara Melakukan Pemeriksaan Dini Kanker Serviks, Perempuan Wajib Tahu
Demikian hal yang harus diketahui tentang Pap smear. Bagi para wanita, jangan lupa untuk melakukan tes Pap smear untuk mendeteksi kanker serviks sejak dini.