3. Infeksi
Beberapa infeksi bakteri seperti endokarditis (radang katup jantung), osteomielitis (radang pada tulang), dan abses dapat menyebabkan keringat malam. Berkeringat di malam hari juga merupakan salah satu gejala infeksi HIV.
Akan tetapi kabarnya, penyebab infeksi paling umum yang membuat berkeringat di malam hari adalah tuberkulosis.
4. Kanker
Berkeringat di malam hari adalah gejala awal dari beberapa jenis kanker dan yang paling umum yakni terkait limfoma.
Namun, orang yang mengidap kanker namun tidak terdiagnosis sebelumnya sering memiliki gejala lain seperti penurunan berat badan yang esktrem dan juga demam.
5. Pengaruh obat-obatan
Minum obat tertentu dapat menyebabkan keringat malam. Obat yang paling umum yang menyebabkan keringat di malam hari adalah obat antidepresan.
Obat-obatan yang diminum untuk menurunkan demam, seperti aspirin dan asetaminofen, terkadang juga dapat menyebabkan keringat.
6. Hipoglikemia
Hipoglikemia atau gula darah rendah dapat menyebabkan keringat. Orang yang mengonsumsi insulin atau obat diabetes oral mungkin mengalami hipoglikemia di malam hari yang disertai dengan berkeringat.
7. Gangguan hormon
Berkeringat atau memerah juga dapat dilihat dengan beberapa gangguan hormon, termasuk pheochromocytoma, sindrom karsinoid, dan hipertiroidisme.
Baca Juga: Baru Tahu Sekarang, 6 Makanan Ini Ternyata Bisa jadi Pemicu Migrain
8. Kondisi neurologis
Kendati jarang terjadi, kondisi neurologis termasuk disrefleksia otonom, siringomielia pasca trauma, stroke, dan neuropati otonom juga dapat menjadi salah satu penyebab berkeringat pada malam hari.