Sonora.ID - Zodiak adalah topik pembicaraan yang mayoritas orang suka. Biasanya, mereka senang mengaitkan hal-hal yang terjadi dalam hidup dengan zodiak, misalnya keuangan atau asmara.
Dari situ, muncul stigma pada orang-orang yang memiliki zodiak tertentu. Seperti yang dikatakan oleh Shesa dan Daniel dalam siniar Momen Satu Kali episode ke-16 bertajuk "Semua Serba Zodiak!" bahwa gemini dikenal sebagai zodiak paling buruk.
Padahal, zodiak masih diragukan kebenarannya oleh para saintis. Ia bahkan digolongkan sebagai pseudo science (sains semu), yaitu praktik yang dianggap ilmiah namun tak memiliki metode pembuktian jelas.
Tapi, kira-kira kenapa, ya, sampai sekarang masih banyak orang yang memercayainya?
Masyarakat yang Seksis dan Patriarkal
Studi terbaru dalam Business Standard menyatakan bahwa perempuan lebih memercayainya daripada laki-laki. Hal ini disebabkan oleh budaya patriarki dan seksisme yang mengakar di masyarakat.
Baca Juga: Jangan Keliru! Ketahui Perbedaan Impulsive Buying dan Self-Reward
Seorang penulis dan profesor sosiologi di Pitzer College, Phil Zuckerman, juga menyatakan bahwa hal ini disebabkan karena pria cenderung mendominasi dengan kekuasaannya. Untuk mendapat kekuatan, perempuan biasanya menerima dukungan dari sisi psikologis.
Karena alasan itulah, zodiak mampu memengaruhi pemikiran para perempuan. Zodiak memberikan kekuatan dan harapan kepada mereka melalui ramalan-ramalan yang berbeda setiap harinya.
Adanya Efek Barnum
Sering kali setiap zodiak memiliki ramalan atau kriteria yang berbeda. Misalnya, scorpio hari ini akan bernasib buruk apabila tak bekerja dengan sungguh-sungguh. Ternyata, kalimat itu merupakan efek barnum.
Efek Barnum terjadi ketika seseorang percaya bahwa deskripsi diri mereka tepat, akurat, dan spesial. Padahal, semua orang bisa saja mengalami hal serupa. Fenomena psikologis ini dapat membuat semua ramalan atau kriteria kita terasa cocok. Justru, efek inilah yang malah membentuk diri kita sehingga cenderung terjebak ke dalam stigma.
Ketika gemini distereotipkan sebagai tukang selingkuh, justru orang-orang yang memiliki zodiak tersebut akan menormalisasi tindakannya dengan dalih, "Mau gimana lagi, gue kan gemini." Padahal, semua orang bisa saja selingkuh tanpa harus memandang zodiak tertentu.
Baca Juga: Mitos-Mitos Imlek yang Masih Dipercaya Orang Tionghoa Hingga Saat Ini
Efek ini semakin diperkuat dengan konten-konten yang dipublikasikan secara konstan di media cetak, seperti majalah atau koran.
Meskipun begitu, sebenarnya tak ada yang salah dengan mengetahui zodiak secara mendasar. Akan tetapi, jangan sampai kita memberikan "cap" buruk kepada seseorang hanya berdasarkan zodiaknya.
Stres dan Ketidakpastian
Ternyata, berada dalam ketidakpastian ditambah pikiran yang dihantui rasa stres dapat membuat kita tertarik pada zodiak. Hal ini disebabkan karena zodiak seakan-akan memberikan kepastian bagi orang yang memercayainya.
Mayoritas stres terjadi karena ketidakpastian yang menghadang kita di masa depan. Di satu sisi, manusia selalu mencari kepastian agar bisa mengantisipasinya. Justru, meraba-raba sesuatu yang belum pasti membuat tingkat stres kita meningkat daripada sudah mengetahui kejadian buruknya.
Meskipun ramalan zodiak tak memberikan jawaban pasti, tapi setidaknya ia memiliki penjelasan yang biasanya disertai saran. Hal itu tentu membantu orang yang percaya mendapatkan gambaran atau arahan untuk tindakan selanjutnya. Dengan begitu, tingkat kecemasan mereka akan berkurang.
Baca Juga: Remaja Awas! Ketahui Bahaya Nonton Film Porno Secara Berlebihan
Namun, jangan terlalu mempercayai ramalan zodiak secara penuh. Apabila prediksinya meleset, bisa saja kita makin stres dan tak mau berjuang sampai keluar ramalan-ramalan baik.
Dengarkan perbincangan seputar momen-momen menarik lainnya dalam siniar Momen Satu Kali di Spotify dan YouTube Sonora FM. Kalian juga bisa menceritakan kisah menarik kalian melalui tautan https://bit.ly/momen1kali.
Yuk, segera ikuti siniarnya agar kalian tak ketinggalan tiap episode terbarunya!