Hal-hal semacam ini tidak hanya terjadi pada Karin, berikut ini adalah risiko oversharing di media sosial.
Risiko di-bully
Bukan hal baru jika terjadi perundungan di media sosial orang ternama, pasalnya tak sedikit mengguna media sosial yang belum melengkapi dirinya dengan literasi digital dan kebijakan menggunakan media sosial.
Risiko perundungan pun kerap semakin tinggi ketika seseorang semakin banyak berbagi di media sosialnya, karena tidak semua netizen setuju dengan apa yang dibagikan tersebut.
Risiko kejahatan cyber
Mengunggah data pribadi disertai tanggal yang detail di media sosial secara berlebihan, bisa mengundang kejahatan internet atau cyber crime.
Semua informasi bisa disalahgunakan untuk hal-hal berbau kejahatan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.
Asumsi publik
Akibat kerap membagikan kehidupan pribadi, publik seakan mengenal dengan baik sosok public figure tersebut, sehingga ketika terjadi hal-hal tertentu publik pun mudah untuk membangun asumsinya sendiri.
Baca Juga: Cerita Karin Novilda alias Awkarin, Ubah Phobia jadi Hobi, Inspiratif!
Inilah yang biasanya menjadi gosip.
Padahal, orang yang bersangkutan tidak memberikan statement resmi terkait dengan hal yang sudah menjadi gosip di masyarakat.
Hal ini yang saat ini terjadi pada Karin Novilda, berbagai asumsi publik muncul akibat posting-an yang dibuatnya, khususnya beberapa waktu lalu di Twitter, yang kemudian cuitan itu dihapusnya.