Sonora.ID – Disadari atau tidak, terdapat beberapa kebiasaan unik yang biasanya dilakukan seseorang dalam situasi tertentu.
Misalnya, menggaruk kepala, menggoyang-goyangkan kaki, memutar-mutar pulpen atau pensil, dan menggigit kuku.
Kebiasaan-kebiasaan tersebut memang terdengar tidak berbahaya, namun apabila dilakukan berulang secara terus menerus tentunya akan membawa dampak yang kurang baik bagi kesehatan.
Contohnya kebiasaan menggigit kuku, kebiasaan in berisiko menyebabkan masalah pada gigi, sakit perut, dan perubahan pada bentuk dan pertumbuhan kuku.
Menurut Psychology Today, Menggigit kuku atau dalam istilah medis disebut onychophagia ternyata bisa juga berhubungan dengan faktor genetik.
Baca Juga: Kaget! Kondisi Kesehatan Ternyata Bisa Diketahui Hanya dengan Melihat Kuku
Orang-orang yang terbiasa menggigit kuku sering kali melakukannya karena merasa bosan, gugup, kesepian atau bahkan lapar.
Oleh karena itu, kebiasaan menggigit kuku kerap dikaitkan dengan gangguan mental dan kepriadian tertentu.
Kebiasaan ini juga sulit dihentikan dan dapat terjadi pada siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Melansir dari berbagai sumber, berikut 7 alasan orang suka menggigit kuku.
Perfeksionis
Orang yang perfeksionis biasanya menginginkan segala sesuatu berjalan sempurna sesuai harapannya.
Lalu, ketika keinginannya itu tidak tercapai, ia akan menunjukkan rasa frustasinya dengan cara menggigit kuku.
Menurut Journal of Behaviour Therapy and Experimental, kebiasaan menggigit kuku juga menunjukkan bahwa orang tersebut sangat perfeksionis.
Selain itu dalam survei pada sekelompok orang, setengah di antaranya memiliki kebiasaan menggigit kuku. Para penggigit kuku ternyata adalah kepribadian tipe A yang cenderung terlalu banyak bekerja, jika dibandingkan orang kebanyakan.
Tidak sabar dan merasa bosan
Menurut Dr. Kieron O’Connor, orang yang memiliki kebiasaan menggigit kuku cenderung lebih mudah frustrasi, tidak sabaran, dan tidak puas saat tujuan mereka tidak tercapai.
Kebosanan dan rasa frustrasi mungkin menjadi pemicu penting dari menggigit kuku. Setelah menjadi kebiasaan, hal itu bisa menjadi sesuatu yang dilakukan untuk membuat diri tetap sibuk atau tengah menunggu sesuatu.
Baca Juga: Berbagai Kepribadian Berdasarkan 7 Bentuk Kuku, Kuku Bulat Pemalas!
Kecemasan
Kebiasaan menggigit kuku diduga merupakan salah satu jenis kelainan perilaku, yang biasa dilakukan untuk menenangkan diri saat merasa cemas atau stres.
Misalnya, ketika panik karena harus berbicara di depan umum, akan menjalani wawancara kerja, dan jenis situasi menegangkan lainnya.
Pertanda gangguan kesehatan mental tertentu
Menggigit kuku mungkin terkait dengan gangguan obsesif-kompulsif – ketika orang merasakan dorongan untuk melakukan sesuatu berulang kali, seperti misalnya, mencungkil kuku mereka.
Namun, tidak semua orang dengan kondisi mental seperti ini menggigit kuku, dan ini seringkali merupakan kebiasaan jangka panjang yang sulit diatasi.
Berprestasi tinggi
Penggigit kuku sering kali adalah orang yang berprestasi tinggi yang menetapkan harapan besar untuk diri mereka sendiri.
Ketika mereka tidak dapat mencapai tujuannya, mereka sering merasa kecewa dan malu pada diri sendiri.
Sealin itu, menggigit kuku bisa membuat sebagian orang merasa lebih baik dari rasa gugup untuk sementara waktu.
Baca Juga: 8 Cara Cepat Menenangkan Pikiran saat Stres, Cuma Butuh 15 Menit
Trauma masa kecil
Terkadang kebiasaan menggigit kuku bisa dimulai dari masa kanak-kanak.
Kebiasaan menggigit kuku untuk mengatasi stres dan tekanan di rumah atau sekolah.
Karena masih kecil, dan tidak benar-benar memiliki banyak kekuatan untuk menangani pengalaman negatif yang menghampiri, jadi menggigit kuku berfungsi sebagai mekanisme koping.
Kebiasaan menggigit kuku biasanya dimulai pada usia 5 atau 6 tahun, dan anak laki-laki lebih cenderung memiliki kebiasaan ini daripada anak perempuan.
Ketika anak-anak secara bertahap melangkah ke masa dewasa, mereka merasa sulit untuk melepaskan kebiasaan ini, tidak peduli seberapa keras mereka mencoba.
Bayangan pengalaman masa kecil mereka, stres, trauma, dan kecemasan tetap bersama mereka hingga dewasa dan membuat mereka lebih sulit untuk melepaskan kebiasaan kompulsif ini.
Kecenderungan menyakiti diri sendiri
Menggigit kuku secara berlebihan dapat menyebabkan luka yang dalam pada jari. Ujung kuku Anda akan terbuka dan membuat Anda rentan terhadap infeksi serius.
Namun, ketika kebiasaan menggigit kuku menjadi terlalu berlebihan dan mulai menyebabkan kerugian nyata bagi Anda, tindakan tersebut dengan cepat masuk ke dalam kategori kekerasan yang dilakukan sendiri atau melukai diri sendiri.
Jika kebiasaan ini tidak diobati atau dikendalikan pada waktu yang tepat, dapat menyebabkan konsekuensi serius seperti robeknya kulit pada jari, dan bahkan amputasi jari.
Baca Juga: 9 Kebiasaan yang Ternyata Bikin Kita Disayang dan Dijaga oleh Malaikat