Sejauh ini Ghazy bisa menjual hingga 200 porsi bubur setiap harinya dengan biaya operasional 3 sampai 4 juta per hari untuk biaya membeli bahan.
Usaha bubur Hakada milik Ghazy ini berusia belum genap setahun. Namun dirinya mengaku keuntungan tiap harinya bisa mencapai 2-3 juta per hari.
Menurutnya hal itu tak lepas dari pemilihan lokasi berjualan yang dianggapnya cukup strategis.
“Sebelum memulai usaha, ya kita memang harus survey lokasi dulu paling utama, termasuk juga segmen apa yang mau disasar, kebetulan di sekitar lokasi jualan saya ada perkantoran.”
Dengan mengutamakan kepuasan pelanggan, kecepatan dan keramahan dalam melayani semua pelanggan, Ghazy optimis usahanya akan meraup untung terus.
Formula yang diciptakannya menjadikan usaha jual bubur yang ditekuninya minim resiko. Daya tahan bubur Hakada ini bisa bertahan hingga tiga hari.
Selain itu Ghazy meyakini rasa dari bubur jualannya berbeda karena menggunakan bahan bahan pilihan dan fresh.
Bahkan dirinya bisa langsung turun ke pasar untuk memilih sendiri bahan yang digunakan.
“Rasa kaldunya beda, saya menggunakan ayam kampung, demikian juga telurnya, kemudian ada cakwe dan baru rasa buburnya, Pungkas Ghazy.’’
Baca Juga: Kisah Pengajar Banting Setir Bisnis Lemper Bakar, Ini Hasilnya