Sonora.ID - Saham poultry sering dikaitkan dengan kenaikan harga saham jika mendekati bulan puasa. Lonjakan konsumsi ayam disebut jadi salah satu penyebabnya. Namun, apakah itu fakta atau cuma sekadar mitos? berikut data dan faktanya.
Sampai penutupan perdagangan 14 Maret 2022, saham PT Malindo Feedmill Tbk. (MAIN) menguat paling agresif setelah naik 4,41%, sedangkan saham PT Japfa Comfeed Tbk. (JPFA) menguat 3,67%, sedangkan saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) naik 1,3%.
Harga Saham Poultry Naik Jelang Bulan Puasa?
Tim Emtrade mencatat alasan harga saham poultry disebut naik jelang bulan puasa adalah karena ada potensi kenaikan konsumsi ayam sampai perayaan idulfitri tiba.
Jika melihat tren bulan puasa dalam 6 tahun terakhir terjadi pada kuartal kedua. Nah, rata-rata kinerja pendapatan tiga bulan pada kuartal kedua cenderung naik sekitar 5-10 persen dibandingkan dengan pendapatan kuartal pertama.
Baca Juga: Prospek Saham Komoditas yang Masih Diburu Investor Asing
Tren Harga Saham Poultry Jelang Puasa 2017-2021
Jika melihat tren 2017 sampai 2021, harga saham poultry cenderung naik. Misalnya, JPFA selalu mencatatkan kenaikan jelang momen bulan puasa, meski rentangnya berbeda-beda. Pada 2021, JPFA mencatatkan kenaikan sebesar 45,07% sejak awal tahun hingga 19 April 2021.
Kenaikan terkecil terjadi pada 2019 yang cuma naik 4,55%. Kenaikan harga itu terjadi hanya dari 3-7 Mei 2019.
Untuk MAIN dan CPIN secara umum pergerakannya mirip JPFA setiap jelang idulftiri, yakni adanya kenaikan harga saham sampai hari pertama puasa. Namun, keduanya kompak tidak mengalami kenaikan harga pada 2018.
Prospek Saham Poultry Jelang Puasa 2022
Nah, untuk tahun ini, saham poultry menghadapi beberapa tantangan seperti, kenaikan harga kedelai, yang menjadi salah satu bahan baku pakan ternak. Hal itu yang membuat saham poultry cenderung fluktuatif sepanjang tahun ini.
Baca Juga: Catat! Ini yang Harus Diperhatikan Sebelum Terjun ke Dunia Trading
Di sisi lain, tren harga ayam masih dalam tren naik. Menurut data Kemendag, harga nasional daging ayam ras sekitar Rp35.600 per kg pada 11 Maret 2022.
Di tengah tantangan dan tren harga ayam yang naik, valuasi beberapa saham poultry ini juga lagi diskon dengan indikator valuasi price to earning ratio (PER).
CPIN menjadi saham poultry dengan diskon terbesar. Saat ini, CPIN memiliki PER 19,7 kali, sedangkan rata-rata 5 tahun sekitar 21,2 kali. Dengan begitu statusnya diskon 7,08%.
Lalu, JPFA memiliki PER 9,4 kali dengan rata-rata 5 tahun sekitar 9,9 kali. Dengan begitu statusnya diskon 5,05%.
Di sisi lain, hanya MAIN yang memiliki valuasi premium. PER MAIN saat ini sekitar 13 kali, sedangkan rata-rata 5 tahun sebesar 10,4 kali. Dengan begitu status harganya premium 25% dari rata-rata valuasi 5 tahun terakhir.