Banjarmasin, Sonora.ID - DPRD Kalimantan Selatan mengapresiasi rencana pemerintah pusat yang ingin membangun Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB), untuk mendukung terwujudnya sumber daya Energi Baru Terbarukan (EBT).
Diungkapkan Ketua DPRD Kalimantan Selatan, Supian HK, hal tersebut menjadi bukti kemajuan teknologi saat ini.
"Dengan memanfaatkan tenaga bayu atau angin, tidak akan habis. Berbeda halnya dengan pemanfaatan batu bara, misalnya," tuturnya kepada awak media.
Apalagi potensi untuk sumber daya EBT di provinsi ini masih sangat besar dan dapat dikembangkan secara optimal.
Ia mengungkapkan, selama ini Kalimantan Selatan memiliki potensi EBT, meskipun belum dimaksimalkan pemanfaatannya.
Di antaranya air, yang saat ini baru ada Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Ir. Pangeran Mohammad Noor di waduk Riam Kanan, Kabupaten Banjar, berkapasitas 3 x 10 MegaWatt (MW) yang merupakan hibah dari Pemerintah Jepang di penghujung tahun 1960-an.
Baca Juga: 6 Perusahaan Dapat Rapor Merah Proper Lingkungan, Ini Langkah DLH Kalsel
Selain itu juga ada Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang memanfaatkan tenaga matahari yang baru sebatas panel-panel kecil dan belum dalam area khusus seperti yang ada di daerah lain.
Padahal sebagai daerah yang dekat dengan garis khatulistiwa, potensi untuk pengembangan tenaga surya sangat besar, seperti halnya tenaga air karena dikelilingi kawasan perairan.
Ia berharap rencana untuk pembangunan PLTB dapat segera direalisasikan sehingga tak lagi mengandalkan hasil tambang untuk menghidupkan pembangkit listrik.
Mengingat, selain lebih ramah lingkungan, sumber daya tersebut juga cenderung ramah biaya meskipun di awal pembangunan memerlukan anggaran yang terbilang besar.
Keberadaan PLTB di Kalimantan Selatan tentunya juga akan membantu kinerja Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang dioperasikan oleh PLN UIW Kalimantan Selatan dan Tengah, yang selama ini menjadi sumber daya bagi kelistrikan di dua provinsi.
"Kendati menurut informasi dari manajemen PT. PLN UIW Kalimantan Selatan dan Tengah kita sudah surplus daya, tapi tidak ada salahnya mempunyai cadangan yang lebih banyak lagi," tambah Supian yang juga politikus senior Partai Golkar ini.
Terlebih jika dikaitkan dengan keberadaan Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur, di mana Kalimantan Selatan menjadi daerah penyangga yang tentunya memerlukan tambahan daya listrik untuk mendukung pembangunan sektor-sektor baru.
Baca Juga: HGB Bakal Berakhir, Pemko Incar Mitra Plaza Banjarmasin jadi MPP