Bahan bacaan yang berkarakter nilai budaya tradisional inilah yang hendak diisi oleh workshop penulisan ini.
Dengan demikian akan terjaga pesan verbal antar generasi untuk menjaga eksistensi budayanya.
Salah seorang peserta workshop penulisan Nurul Astuti (47 th) warga Suryodiningratan, menyatakan kegembiraannya mendapat kesempatan mengikuti kegiatan ini.
“Terimakasih kepada Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta atas terselenggaranya acara ini. Agendanya sangat menarik dengan narasumber yang asik, sehingga workshop ini benar-benar membawa peserta berlatih menulis dongeng yang efektif,” ujarnya.
Sintha Sigit Agustina (23 th), salah satu peserta dari kelurahan Tahunan memberikan testimoni terhadap pelaksanaan workshop ini.
Menurutnya kemasan acara ini hangat dan menyenangkan, cara pembelajarannya interaktif dan tidak kaku.
Ia mendapatkan ilmu bagaimana menulis dongeng anak, menggali ide dan mengembangkannya menjadi cerita yang menarik.
Ia ingin menjadi penulis dongeng anak yang mengangkat isu-isu tradisi dari wilayah Kota Yogyakarta.
Baca Juga: Kompas Gramedia Bantu Kembangkan Budaya Baca di Panti Asuhan