Sonora.ID – Kalau mendengar kata psikopat, mungkin yang langsung terbesit dalam pikiranmu adalah serial pembunuhan atau orang jahat.
Mengutip Healthline, definisi sebenarnya dari psikopat dalam ilmu psikiatri adalah gangguan kepribadian antisosial (Antisocial Personality Disorder/ASPD).
Menurut Prakash Masand, seorang psikiater dan pendiri Centers of Psychiatric Excellence, ASPD menggambarkan individu yang menunjukkan pola manipulasi dan kekerasan kepada orang lain.
Gangguan kepribadian, psikopat biasanya ditandai dengan beberapa ciri, seperti perilaku antisosial, tidak memiliki empati, dan memiliki temperamen yang sulit diprediksi.
Baca Juga: Hati-hati, Ini 4 Tanda Anda Sedang Berkencan Dengan Psikopat
Psikopat juga sulit terdeteksi karena penderitanya dapat terlihat atau berpenampilan normal, bahkan cenderung mudah disukai banyak orang.
Lalu sejak kapan gangguan kepribadian, psikopat sudah mulai bisa dideteksi?
Ciri-ciri psikopat dapat muncul selama masa kanak-kanak dan kemungkinan bisa bertambah buruk seiring bertambahnya usia.
Di usia dini, anak yang memiliki sifat psikopat biasanya suka berperilaku buruk, seperti kebiasaan menyontek dan bolos sekolah, suka berkelahi, penyalahgunaan zat, dan suka merusak fasilitas umum.
Sementara ciri khas psikopat pada orang dewasa tentunya harus lebih diwaspadai karena mereka cendrung sulit lebih sulit ditebak.
Yang lebih parah, karena gangguan tersebut orang psikopat dikenal tidak memiliki hati nurani dan kerap melakukan tindakan yang merugikan orang lain.
Ada tujuh ciri khas yang menandakan jika seseorang kemungkinan memiliki kepribadian psikopat.
Namun perlu diketahui bila ciri ini hanyalah gambaran umum, untuk benar-benar memastikan seseorang menderita gangguan kepribadian, sebaiknya Anda melakukan konsultasi ke tenaga profesional.
Baca Juga: Apakah Ada Jiwa Psikopat dalam Diri Anda? Jawab Tes Singkat Ini
Sering berbohong
Psikopat sering berbohong agar terbebas dari masalah atau terlihat sebagai orang baik.
Namun, mereka juga suka berbohong untuk menutupi kebohongan mereka sebelumnya.
Jika lupa atau tertangkap telah berbohong, mereka akan mencari alasan dan mengubah atau mengolah cerita agar sesuai dengan situasi mereka terkini.
Tidak memiliki empati
Salah satu hal yang membedakan antara psikopat dan manusia normal adalah dasar moral atau hati nurani.
Psikopat dikenal sebagai orang yang tidak memiliki hati nurani atau empati, sehingga mereka tidak akan merasa bersalah meski tindakan yang dilakukannya telah menyakiti atau merugikan orang lain.
Mereka tidak bisa merasakan atau memahami jika orang lain sedang takut, sedih, atau cemas.
Mereka juga sama sekali tidak peduli jika orang lain sedang menderita, bahkan jika itu adalah teman dekat atau anggota keluarganya sendiri. Mereka pun jarang menunjukkan emosi.
Suka melanggar peraturan
Kebanyakan orang memiliki pengetahuan untuk membedakan apa yang benar dan salah.
Namun, psikopat tidak suka dengan adanya peraturan, sehingga sering kali melanggar, berselisih, atau terjerat masalah hukum.
Mereka percaya bahwa pikiran merekalah yang benar dan tidak akan merasa bersalah jika melakukan kesalahan.
Baca Juga: 8 Cara Cepat Menenangkan Pikiran saat Stres, Cuma Butuh 15 Menit
Narsistik
Tidak semua orang narsis adalah psikopat, tetapi sebagian besar psikopat memiliki sifat narsistik tertentu, seperti penuh pesona, manipulatif, egois, terlalu percaya diri, merasa lebih baik dari orang lain, dan sombong.
Tidak bertanggung jawab
Psikopat sering kali tidak bertanggung jawab atau justru menyalahkan orang lain atas masalah dalam hidup mereka atau kesalahan yang dilakukannya sendiri.
Mereka juga tidak dapat dipercaya apabila membuat janji serta melupakan kewajiban dan komitmen.
Sering Bertindak Impulsif
Seorang yang psikopat kerap bertindak secara impulsif, melakukan tindakan yang berisiko tanpa memikirkan akibatnya setelahnya.
Selain itu, tindakan impulsif ini membuat seorang psikopat biasanya sulit mengontrol diri.
Sering Menjadi Seorang yang Berbeda
Seorang yang memiliki ciri psikopat kerap bersikap seperti bunglon yang dapat mengubah kepribadian dalam situasi yang berbeda dan berhadapan dengan orang yang berbeda.
Baca Juga: Kenali Tanda Toxic Friendship, Nggak Berfaedah Mending Tinggalkan Saja