Banjarmasin, Sonora.ID – Rencana pengusulan gelar pahlawan bagi Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari atau Datu Kalampayan, terus dimantapkan Dewan Harian Daerah Penerus Pembudayaan Perjuangan 45 (DHD-45) Provinsi Kalsel.
Satu tahapan lagi yang disyaratkan Kementerian Sosial (Kemensos) RI telah dilaksanakan. Yaitu menggelar Seminar Nasional Rekam Jejak Syeck Muhammad Arsyad Al- Banjari di Gedung Mahligai Pancasila, Banjarmasin, pada Rabu (16/03).
Dibuka langsung oleh Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor, hadir narasumber dalam seminar secara hybrid dari Jakarta, yaitu mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah yang juga cendikiawan muslim, Prof Azyumardi Azra.
Baca Juga: Luasan Lahan Kritis Disentil BPKP Kalsel, Dinas Kehutanan Beri Penjelasan
Sedangkan, narasumber yang berhadir langsung di lokasi seminar adalah guru besar sejarah dan peradaban Islam dari UIN Antasari Prof Abdul Hafiz Anshari, sejarawan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Prof Bambang Subiyakto dan Prof Ersis Warmansyah Abbas.
Dalam sambutannya, Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor menyatakan dukungannya terhadap upaya Tim Pengusul dari DHD-45 Kalsel, untuk penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari.
“Saya berterima kasih dan mengapresiasi kepada semua pihak yang berpartisipasi dalam pengusulan gelar pahlawan nasional kepada Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari atau Datu Kelampayan,” tutur gubernur yang akrab disapa Paman Birin.
Dengan seminar nasional ini, pengusulan Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari sebagai pahlawan nasional bisa memenuhi syarat-syarat yang ditentukan.
“Seminar ini mencukupkan syarat penganugerahan gelar pahlawan nasional kepada Datu Kalampayan,” terang Paman Birin.
Dalam sambutannya, gubernur juga mengatakan, ketokohan keilmuan Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari sudah sangat dikenal banyak pihak, sehingga sangat layak dianugerahi pemerintah gelar pahlawan nasional.