Ternyata Gak Cuma Manusia, Hewan Juga Bisa Terkena Down Syndrome! Kok Bisa?

21 Maret 2022 13:00 WIB
Kenny The Tiger
Kenny The Tiger ( ati)

Sonora.ID - Tanggal 21 Maret diperingati sebagai Hari Down syndrome sedunia. Hari tersebut secara resmi diperingati oleh PBB sejak 2012.

Bukan tanpa alasan, berikut latar belakang pemilihan tanggal 21 Maret sebagai Hari Down syndrome sedunia, dikutip dari laman World Down Syndrom Day.

Tanggal 21 Maret dipilih sebagai Hari Down syndrome sedunia, karena keunikan triplikasi (trisomi) kromosom ke-21 yang menyebabkan sindrom Down.

Berdasarkan berita yang beredar di media sosial ternyata gak cuma manusia, hewan juga terkena down syndrome! Kok bisa?

Baca Juga: PKK Sulsel Bakal Siapkan Gedung Belajar Khusus Anak Down Syndrome

Penyebab hewan bisa terkena down syndrome

Sebenarnya tidak semua hewan bisa terkena down syndrome. 

Setiap sel manusia mengandung 23 pasang kromosom dan down syndrome muncul pada orang yang terkena mutasi genetik dengan tiga salinan kromosom sebanyak 21.

Susunan genetik hewan terlalu berbeda dari manusia untuk menyimpulkan bahwa mereka terkena down syndrome.

Bahkan tidak semua hewan memiliki kromosom berjumlah 21 seperti ; kucing, misalnya, hanya memiliki 19 pasang kromosom.

Sebenarnya, bukan down syndrom yang dialami oleh hewan-hewan ini. Mereka hanya terkena penyakit yang mirip dengan down syndrome.

Misalnya, harimau mata lebar dan moncong pendek disebabkan oleh perkawinan sedarah, jadi bukan karena down syndrome.

Sejauh ini, hewan yang bisa terkena down syndrome hanyalah kera. Kera adalah hewan yang paling mungkin menunjukkan cacat genetik setidaknya sebanding dengan sindrom Down.

Kera memiliki 24 pasang kromosom dibandingkan dengan manusia yang memiliki 23 kromosom.

Baca Juga: Gadis Down Syndrome Jadi Model Merek Gucci dan Vogue Italia

chimpanzee with an extra chromosome

Beberapa kera telah didiagnosis memiliki salinan ekstra kromosom 22, yang mirip dengan kromosom 21 pada manusia, dikutip laman Ati.

Menurut sebuah penelitian dari tahun 2017, satu simpanse dengan kromosom ekstra 22 mengalami cacat pertumbuhan, masalah jantung, dan beberapa gejala lain.

Gejala itu termasuk pada  down syndrome yang dialami oleh manusia.

Namun demikian, para peneliti hanya menyatakan bahwa kondisi simpanse ini mirip dengan down syndrome, tapi bukan down syndrome.

Penelitian tentang down syndrome pada hewan perlu dilakukan lebih jauh lagi.

Baca Juga: Merinding! 6 Hewan Ini Jadi Pertanda Kematian dan Nasib Buruk

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm