Karanganyar, Sonora.ID - Masih ingat dengan bocah yang harus bertahan karena kelumpuhan Muhammad Rosyid Alfatah?
Anak pasangan Rohmadi (41) dan Lusi Kusman (40) asal Kampung Pomahan RT 02 RW 08, Kelurahan Lalung, Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar meninggal dunia, Senin (21/3/2022).
Muhammad muncul ke publik usai dijenguk Kapolres Karanganyar beberapa waktu lalu. Berdasarkan informasi Rosyid meninggal dunia sekitar pukul 01.35 WIB dalam keadaan terbaring di kasur.
Diketahui Rosyid memiliki penyakit yang langka, yaitu distrofi otot Duchenne atau pelemahan pada otot yang membuat dia tak bisa menggerakan tubuhnya.
Informasi duka cita tersebut dibenarkan ayah Rasyid sendiri, Rohmadi.
"Inna Llilahi Wa Inna Ilahi Rojiun, telah berpulang ke Rahmatullah, anak pertama kami Muhammad Rosyid Alfatah," ucap Rohmadi
Rohmadi menuturkan almarhum meninggal dunia di rumahnya.
"Almarhum meninggal dunia tadi dini hari di rumah dengan keadaan terbaring dikasur," ucap Rohmadi.
Rohmadi menjelaskan jenasah almarhum Rosyid akan dimakamkan di Astonolyo, Kelurahan Lalung, Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar sekitar pukul 11.00 WIB.
Baca Juga: Bocah Lelaki Berusia 11 Tahun Ditemukan Tewas di Proyek Tol Solo-Jogja
Selain meninggalkan kedua orang tua, Almarhum juga meninggalkan dua adiknya yang masing-masing bernama Muhammad Raziq dan Muhammad Rafif.
"Mohon doanya, agar Almarhum diterima di sisi Allah SWT," pungkas Rohmadi.
Diberitakan sebelumnya, anak pertama dari Rohmadi (41), dan Lusdi Kusman (40), Muhammad Rasyid Al Fattah (13) harus terbaring lemah di kasur dan tak bisa berjalan selama bertahun-tahun akibat memiliki penyakit langka.
Rohmadi mengatakan anak pertama dari 3 bersaudara mengalami kelumpuhan sejak usia 8 tahun.
"Dokter yang merawat anak saya saat itu mendiagnosa, anak saya menderita penyakit langka yaitu distrofi otot Duchenne, " kata Rohmadi kepada TribunSolo.com, Jum'at (18/3/2022).
Rohmadi mengatakan saat anaknya dibawa dan dicek ker RS Ortopedi, tim medis sudah angkat tangan.
Dia menuturkan dari pengakuan dokter yang memeriksa anaknya, penyakit tersebut belum ditemukan obatnya.
"Saat masih bisa berjalan, jalan anak saya berbeda dengan anak lain, lambat, dan mudah jatuh seperti manula," ucap Rohmadi.
Lanjut, ia menuturkan Rosyid sudah mengalami kelumpuhan hingga tak bisa berjalan dan bergerak lagi dari usia 8 tahun atau sekitar tahun 2017.