Sonora.ID - Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma’ruf Amin mengatakan, pandemi COVID-19 yang melanda saat ini telah memberikan dampak kepada masyarakat, baik dari sisi kesehatan, ekonomi, dan sosial.
Wapres menjelaskan, pemerintah menggunakan dua pendekatan dalam mengatasi masalah kemiskinan. Pertama, melalui perlindungan sosial yaitu diberikannya berbagai bantuan sosial.
Pemerintah mengintensifkan program perlindungan sosial sebagai bagian dari upaya membantu masyarakat yang terdampak pandemi.
“Kita menjaga supaya masalah kemiskinan, masalah sosial itu tidak terlalu jatuh, maka harus kita siapkan melalui upaya-upaya perlindungan sosial,” kata Wapres dalam keterangan resminya.
Baca Juga: Pandemi Covid-19 Masih Berlangsung, Wapres Ma'ruf Amin: Kita Jaga Masalah Sosial Tidak Terlalu Jatuh
Kemudian yang kedua, melalui pemberdayaan masyarakat, yaitu program yang melibatkan masyarakat dalam setiap pengambilan keputusan pembangunan di tingkat masyarakat, sehingga masyarakat mempunyai rasa memiliki terhadap program pembangunan tersebut, tidak hanya sekadar menerima bantuan saja.
“Masalah kemiskinan itu didekati melalui dua hal, pertama yaitu perlindungan sosial atau bantuan sosial dan yang kedua itu adalah pemberdayaan masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, untuk mengoptimalkan pemulihan ekonomi nasional, Wapres menuturkan saat ini pemerintah terus mengupayakan koordinasi antara kementerian/lembaga yang terkait, agar bantuan sosial ini dapat diberikan tepat sasaran.
“Kita sekarang mengkoordinasikan semua program yang ada, kita melakukan konvergensi agar sasaran-sasaran itu memang sesuai dengan yang di daerah,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Wapres menekankan bahwa ekonomi nasional saat ini sedang dalam tahap pemulihan, sehingga harus terus diupayakan untuk mendorong bangkitnya usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) melalui berbagai bantuan dan keringanan.
“UMKM kita dorong melalui adanya bantuan-bantuan, keringanan pajak, maupun bantuan sosial untuk pengusaha kecil, semua kita dorong dan sekarang sedang dalam recovery,” pungkasnya.
Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin Imbau Daerah Optimalkan APBD agar Benar Dirasakan Masyarakat
Sebagai informasi, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah penduduk miskin di Indonesia berkurang 1,04 juta jiwa menjadi 26,5 juta jiwa pada Maret 2021 dibanding Maret 2021. Jika dibanding September 2020, jumlah penduduk miskin juga berkurang 1,05 juta jiwa.
Demikian pula dengan persentase penduduk miskin juga turun 0,43 persen poin menjadi 9,71% pada September 2021 dibanding Maret 2021. Jika dibanding September 2020, angka kemiskinan juga turun 0,48 persen poin.
Meskipun menurun, tetapi persentase penduduk miskin tersebut masih lebih tinggi dibanding posisi sebelum terjadi pandemi Covid-19.