Ia pun menargetkan, pengumpulan pedagang ini akan selesai dalam pekan depan.
"Kita kedatangan tamu dari perusahaan perdagangan Indonesia. Jadi mereka mungkin mengintervensi pedagang untuk menjual migor curah dengan harga Rp14.000," terangnya.
Terkait harga migor kemasan, Ia mengakui sudah melambung tinggi, semenjak Harga Eceran Tertinggi (HET) dicabut. Yakni rata-rata diatas Rp20.000 untuk semua jenis merk.
"Selisih harga itulah yang membuat disparitas tinggi membuat migor curah kosong," pungkasnya.
"Mungkin setelah ramadan akan turun. Saat ini 286 merk migor kemasan bersaing harga. Sekarang mahal karena pengaruh kelangkaan," tutup Rakhman.
Sementara itu, Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina mengatakan, bahwa bahan pokok di pasar relatif tersedia baik untuk pasokan dan juga stoknya.
"Hanya saja tadi masih ada yang dikeluhkan oleh pedagang. Yaitu minyak goreng, khususnya minyak goreng curah yang kata pedagang tiba-tiba hilang di pasaran," ungkapnya.
"Infonya memang lagi menunggu aturan baru. Sementara untuk minyak goreng kemasan ini tersedia cukup di pasar," klaimnya lagi.
Kemudian untuk bahan pokok lain seperti telur emang ada terjadi peningkatan harga. "Tapi, relatif masih terkendali seperti yang telur naiknya Rp100 sampai Rp200 rupiah," ujarnya.
"Gula masih stabil seharga Rp14 ribu. Termasuk daging harga masih stabil," lanjutnya lagi.
Untuk mengantisipasi ketersediaan minyak goreng, rencananya Pemko bakal coba koordinasi lagi dengan distributor terutama kepada perusahaan milik BUMN, baik Bulog termasuk juga para pedagang besar.