Pontianak, Sonora.ID - Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengungkapkan, terjadi pertumbuhan ekonomi yang signifikan di kota Pontianak selama beberapa tahun terakhir.
Jika di tahun 2019 pertumbuhan ekonomi berada di angka 4,14 persen, maka untuk tahun 2021 meningkat menjadi 4,60 dan sudah mencapai target.
“Pertumbuhan ekonomi ini ditunjang oleh UMKM yang kita terus lakukan upaya untuk bisa menunjang pertumbuhan ekonomi kota Pontianak,” terangnya saat membuka kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RKPD Kota Pontianak Tahun 2023, Selasa (22/3).
Baca Juga: Rumah Zakat Kalbar Targetkan 50 Ribu Penerima Bantuan Program Ramadan #SaatnyaTumbuhBersama
Begitu pula dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang juga mengalami peningkatan. Di tahun 2019 angka IPM berada di 79,35 persen menjadi 79,93 persen di tahun 2021.
“Ini jauh di atas rata-rata nasional. IPM ini dipengaruhi oleh sektor pendidikan, kesehatan dan daya beli masyarakat,” ucap Edi.
Terjadinya pertumbuhan ekonomi ini tentu mempengaruhi angka kemiskinan di Kota Pontianak.
Untuk angka kemiskinan di tahun 2019 berada di angka 4,88 persen, dan terus mengalami penurunan menjadi 4,58 persen di tahun 2021.
Menurunnya angka kemiskinan di kota Pontianak ini berkat strategi dari pemkot seperti bantuan sosial, bedah rumah, bedah toilet, sambungan air bersih, program jalan lingkungan, juga pemberian fasilitas-fasilitas lainnya bagi masyarakat miskin di Pontianak.
Meski begitu, Edi mengaku terjadi lonjakan pada angka pengangguran di kota Pontianak.
Menurutnya, tingkat pengangguran terjadi karena adanya pembatasan-pembatasan selama pandemi Covid-19.
“Dari tahun 2019 angka pengangguran berada di 9,13 meningkat menjadi 12,38 di tahun 2021,” ungkapnya.
Edi berharap, angka pengangguran ini bisa mengalami penurunan terlebih pemkot Pontianak sudah melaksanakan berbagai program untuk pemulihan ekonomi.
Baca Juga: Wakil Wali Kota Pontianak Minta Event Kulminasi Matahari Lebih Inovatif
“Harapan kami di tahun 2022 dan 2023 terjadi penurunan karena kita sudah melaksanakan program-program untuk pemulihan ekonomi di dalam program kita yang paling utama yaitu memberi fasilitas kepada pelaku usaha mikro dan mempercepat perizinan,” harapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menilai, tidak begitu sulit untuk menurunkan angka pengangguran di kota Pontianak, apalagi ditunjang dengan angka kemiskinan yang relatif rendah.
“Kalau kita melihat dengan angka pengangguran terbuka di atas 12 persen, kemudian dihadapkan pada angka kemiskinan yang relatif kecil, maka tidak sulit untuk mengubah angka pengangguran terbuka tersebut turun menjadi 8 persen bahkan 6 persen. Beda ketika angka terbuka tinggi, tapi angka kemiskinan tinggi juga,” papar Midji.
Ia yakin, dengan kondisi ekonomi yang semakin membaik maka angka pengangguran akan semakin menurun.