Palembang, Sonora.ID – Setiap tanggal 24 Maret diperingati sebagai hari Tuberkulosis Sedunia. Indonesia menempati peringkat ke-3 dunia pengidap TBC terbanyak.
Fifi Sofiah, Sp.A(K), Dokter Spesialis Anak Konsultan Respirologi (Paru) dari RSUP Muh. Hoesin Palembang kepada Sonora (23/03/2022) mengatakan kuman TBC ada dimana-mana, pasiennya dimana-dimana.
Bila terkena TBC, pasien jadi tidak produktif dan tidak aktif, bahkan pada anak yang terkena TBC tidak hanya paru-paru tapi juga menyerang otak, tulang dan bisa berbahaya.
“Untuk paru-paru ada yang tidak terlalu berat tapi ada yang menyeluruh sehingga berbahya untuk pernafasan anak. TBC sangat menular, penularannya lewat udara, ditempat yang lembab, dan tertutup kadang kita tidak sadar sudah tertular TBC,” ujarnya.
Baca Juga: Simak 7 Makanan Rekomendasi Dokter untuk Mempercepat Pengobatan TBC
Bila dihitung dengan angka, maka dari 10 pasien maka ada satu anak yang menyumbang.
Tapi perlu diingat bahwa anak yang belum sakit tapi menghirup udara yang banyak kuman maka 10 anak yang terpapar bisa 5 diantaranya tidak punya kekebalan tubuh yang baik sehingga saat imun tubuh rendah bisa sakit TBC, ini perlu diwaspadai,ujarnya.
Bila dalam satu rumah ada anggota yang terkena TBC maka perlu dicari tahu apakah ada anggota keluarga yang lain yang juga terkena TBC sehingga dalam program pemerintah mengupayakan investigasi kontak, semua orang dalam rumah dievaluasi apakah ada gejala sakit TBC. Bila diatas 5 tahun ada yang positif diberikan pengobatan pencegahan.
Penting memotong mata rantai penularan pada semua orang dirumah dan mengobati yang sudah mengandung kuman agar tidak aktif.
Gejala anak yang menderita TBC antara lain:
Bila ditemukan salah satu gejala bisa segera melakukan pemeriksaan rontgen, tes mantuk untuk memeriksa ada tidaknya TBC.
Semakin cepat ditemukan maka semakin komplikasi tidak terjadi.
Baca Juga: TBC Penyakit Turunan, Mitos atau Fakta? Simak Penjelasan Dokter Ini!
TBC bisa sembuh, obatnya tersedia gratis di puskesmas atau rumah sakit. Minum obat teratur dan memperbaiki gizi. TBC akan sembuh dalam waktu 6 bulan hingga satu tahun.
Usia-usia anak sangat mudah tertular terutama dibawah 5 tahun. TBC juga mudah menular pada anak yang lahir premature, berat badan rendah, daya tahan tidak baik seperti HIV, gizi buruk, pengobatan tertentu yang bisa menekan daya tahan tubuh seperti sakit kanker, gangguan ginjal, autoimun.
Anak-anak remaja yang tidak terpantau dengan daya tahan tubuh rendah juga mudah terpapar TBC. TBC disebabkan oleh kuman TB, dikeluarkan oleh orang-orang yang sakit TB saat dia batuk, bersin saat berbicara.
Kuman TB bisa berada dalam suatu ruangan dan bisa bertahan lebih lama bila tidak terpapar sinar matahari. Bila mengetahui ada yang sakit TBC, sebaiknya diarahkan untuk berobat.
Rumah sebaiknya memiliki ventilasi terbuka, sirkulasi udara yang baik, serta meningkatkan daya imun dengan makan bergizi.
Pola hidup bersih dan sehat juga dapat mencegah tertular TBC. Menghidari asap juga mengurangi reskio tertular TBC, sebab paru-paru mudah terinfeksi bila terpapar asap terlalu banyak.