Semarang, Sonora.ID - Berbagai risiko tekanan global dan domestik berpotensi memengaruhi perkembangan inflasi ke depan. Terlebih pada masa Ramadhan dan menjelang hari raya Idul Fitri, potensi tersebut cenderung semakin meningkat.
Untuk memitigasi potensi risiko tersebut, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan High Level Meeting (HLM) dengan topik ”Mitigasi Risiko Eksternal dan Domestik terhadap Inflasi Jawa Tengah”.
HLM TPID Provinsi Jawa Tengah dipimpin langsung oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, serta Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra, dan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno.
Kegiatan tersebut berlangsung secara hybrid di Semarang, Selasa ( 23/3 ), dan dihadiri oleh seluruh anggota TPID Provinsi Jawa Tengah secara luring. Sementara secara daring, kegiatan diikuti oleh seluruh TPID kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah selaku Ketua Harian TPID Provinsi Jawa Tengah menyampaikan laporan berbagai kegiatan pengendalian inflasi yang mengacu kepada strategi 4K yaitu Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif.
TPID Provinsi Jawa Tengah juga telah menyusun peta jalan (roadmap) pengendalian inflasi 2022-2024.
Baca Juga: PLN Siapkan Listrik Zero Down Time Saat Penyelenggaraan ETWG G20 di Jateng dan DIY
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah menyampaikan bahwa kenaikan harga komoditas internasional merupakan tekanan utama inflasi dari sisi eksternal.
Sementara dari sisi domestik, tekanan inflasi bersumber dari peningkatan ekspektasi konsumsi masyarakat seiring dengan arah pemulihan ekonomi, dan kenaikan beberapa tarif administered, seperti tarif cukai rokok dan tarif PPN.
Meskipun terdapat potensi peningkatan inflasi, namun inflasi Jawa Tengah di tahun 2022 diperkirakan tetap berada pada rentang sasaran inflasi 3%+1%.
Sementara itu, Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Kementerian Perdagangan, Isy Karim menjelaskan bahwa harga dan pasokan berbagai kebutuhan pokok saat ini masih terkendali.